TEMPO.CO, Jakarta - Banyak produk perawatan kulit wajah yang menawarkan berbagai khasiat sesuai kebutuhan. Walau begitu, tak semua produk aman untuk kulit. Pakar kecantikan dan antipenuaan dari Cyn Clinic, dr.Cynthia Jayanto, mengimbau jeli memilih produk agar tak menyebabkan kulit bermasalah, misalnya karena kandungan bahan yang berbahaya.
Dia lalu memberi langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam memilih produk perawatan kulit sekaligus menghindari risiko wajah bermasalah. Berikut di antaranya.
Paham jenis kulit sendiri
Kenali jenis kulit sebelum memutuskan membeli produk perawatan. Cynthia mengatakan setiap orang memiliki jenis kulit masing-masing, apakah itu normal, cenderung berminyak, cenderung kering, atau sensitif, dengan penanganan sendiri. Menurutnya, tidak bisa suatu produk mengakomodasi semua kebutuhan jenis kulit wajah tersebut.
Baca juga: Segala tentang Kulit yang Perlu Anda Tahu, Jangan Salah Kaprah
Kenali keluhan kulit
Untuk bisa menemukan produk yang tepat, Anda bisa mengidentifikasi dari keluhan kulit yang biasa dialami. Sejauh ini apa keluhan kulit yang dirasakan, berjerawat, kusam, kering gatal, atau pigmen warna tidak merata? Apabila sudah tahu masalah kulit, barulah mencari produk perawatan yang memiliki formula sesuai jenis kulit.
Carilah produk yang sesuai dengan pH kulit
Rangkaian produk perawatan kulit harus bisa menghasilkan pH yang seimbang di kulit wajah, bukan malah membuat kulit menjadi kering atau semakin berminyak.
"Jadi, dalam sebuah skincare ada istilahnya pedang dan tameng. Pedang itu sifat bahan baku yang tajam, memiliki pH terlalu basa, tameng sebagai pelindung memiliki pH yang normal. Di dalam produk skincare perlu ada keduanya supaya terjadi kondisi kulit yang sehat dan pHnya normal," tutur Cynthia.
Sesuaikan dengan suhu kulit
Suhu dan cuaca mempengaruhi kondisi kulit. Saat musim hujan, misalnya, kulit cenderung kering dan perlu hidrasi sehingga pilihlah peraawatan yang bisa membuat kulit lebih lembap. Sebaliknya, saat musim panas kulit lebih berkeringat dan berminyak sehingga bisa memicu jerawat. Anda bisa memilih produk yang memiliki kandungan untuk mengurangi produksi minyak berlebih di wajah sehingga dapat terkontrol dan mencegah jerawat.
Cek izin edarnya
Anda bisa memeriksa apakah produk tersebut sudah dapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau belum, periksa QR barcode izin edarnya. Telitilah izin produk karena ada produk yang izin edarnya tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Cek bahan bakunya
Anda harus bisa menjawab pertanyaan, apakah bahan baku utama yang dipakai mengandung bahan berbahaya dan sudahkah produk sesuai dengan karakter kulit Anda? Ada sejumlah bahan berbahaya yang bisa merusak wajah secara jangka pendek maupun panjang, antara lain merkuri, hidrokinon, resorsinol, bahan pewarna, dan steroid.
"Apabila ada bahasa latin bisa dibrowsing, lalu dicari istilah lain atau awamnya dan cek kegunaannya apakah sesuai jenis kulit kita atau tidak. Selain itu, cek juga label kadaluarsanya, apakah sudah melewati masa kadaluarsanya atau belum," ujar Cynthia.
Cari ulasan atau testimoni
Anda bisa memeriksanya di YouTube atau mencari lewat tagar tertentu di Instagram untuk melihat ulasan produk. Analisislah semua ulasan produk tersebut, apakah lebih banyak orang yang cocok atau lebih banyak yang bermasalah. Cynthia menuturkan, membuat produk kosmetik atau perawatan kulit yang aman tidak mudah. Albert M.Kligman dalam International Congress of Safety and Efficacy Topical Drugs and Cosmetics di Philadelphia (1981) pernah menyatakan kriteria keamanan kosmetik merupakan hal bias yang akan terus berubah setiap waktu.
Jadi, mengharapkan perawatan kulit yang tanpa risiko itu sangat sulit. Apalagi jika produsen bukan berlatar belakang pengetahuan produk yang tepat. Namun, untuk meminimalisir risiko memilih produk yang salah, Anda bisa menerapkan ketujuh langkah di atas.