Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Vitamin C Tak Efektif Kurangi Gejala Covid-19?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian baru-baru ini menemukan seng dan vitamin C tidak membuat perbedaan signifikan dalam mengurangi durasi gejala Covid-19. Hal tersebut merupakan hasil temuan studi oleh Cleveland yang diterbitkan di jurnal JAMA Network terhadap 214 pasien Covid-19 yang diberi 50 miligram seng dan 8.000 miligram vitamin C selama 10 hari.

Pasien itu rata-rata berusia sekitar 45 tahun. Mereka menjawab survei virtual tentang gejala virus, efek samping, rawat inap, dan pengobatan lain. Peneliti menyebut data menunjukkan sebagian besar pasien mengalami gejala ringan dengan sedikit yang menderita kasus parah.

Dilaporkan pasien mencapai penurunan gejala 50 persen setelah 6,7 hari dengan perawatan biasa, 5,5 hari jika diobati dengan vitamin C, 5,9 hari dengan seng, dan 5,5 hari untuk pengobatan kombinasi.

“Temuan ini memberi kesan pengobatan dengan seng, asam askorbat, atau keduanya tidak mempengaruhi gejala virus corona baru,” catat para penulis, seperti dikutip Fox News.

Peneliti mengakhiri uji coba lebih awal karena suplemen tidak berpengaruh terhadap gejala. Mereka mencatat empat peristiwa serius, termasuk tiga kematian akibat Covid-19 yang diyakini tidak terkait dengan pengobatan. Mereka juga mengatakan ada bukti yang tidak konsisten untuk seng dan vitamin C sebagai pengobatan yang bermanfaat untuk masuk angin.

Penulis studi Cleveland Clinic mencatat seng membantu sel melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan. Sementara vitamin C adalah antioksidan yang mungkin berperan dalam respons kekebalan. Kendati demikian, peran vitamin C dan seng dalam mengobati penyakit dari virus corona masih kurang jelas berdasarkan bukti yang ada.

“Seng glukonat dosis tinggi, asam askorbat, atau kedua suplemen tidak mengurangi gejala Covid-19. Sebagian besar konsumen asam askorbat dan seng mengonsumsi suplemen ini dengan dosis yang lebih rendah, padahal dosis tingginya pun menunjukkan kurangnya kemanjuran,” tulis peneliti.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan Pasien Covid-19 untuk Pulihkan Kondisi Psikologis

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan seperti kurangnya kelompok plasebo dan desain tabel terbuka, yang berarti pasien mengetahui pengobatan apa yang diterima. Saat ini, penelitian lain di Cina dan Amerika Serikat sedang memeriksa apakah vitamin C dapat menurunkan kegagalan pernapasan pasien Covid-19.

Sejauh ini, vitamin D dan E disebut bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh. Seperti dilansir Times of India, vitamin D sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Selain memastikan tulang dan gigi yang kuat, vitamin itu juga membangun kekuatan otot dan meningkatkan fungsi sel-sel dalam tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nutrisi yang juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari itu telah diklaim oleh para ilmuwan dan profesional medis dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona baru. Namun, seseorang harus berhati-hati dan menghindari konsumsi yang terlalu banyak karena mungkin memiliki efek buruk pada kesehatan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, para peneliti menemukan bahwa sekitar 82,2 persen dari 216 pasien Covid-19 kekurangan vitamin D. Studi juga menyoroti prevalensi hipertensi dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, yang menyebabkan masa tinggal di rumah sakit lebih lama.

Banyak penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh dapat mencegah virus corona memasuki sistem dalam tubuh dan juga dapat memastikan pemulihan yang lebih cepat pada pasien yang sudah mengidapnya. Sebuah studi yang dilakukan Universitas Boston menekankan jumlah vitamin D yang cukup dapat mencegah kondisi pasien Covid-19 semakin memburuk dan juga mengurangi kebutuhan oksigen.

Berdasarkan laporan itu, hanya 9,7 persen orang yang berusia lebih dari 40 tahun dan kekurangan vitamin D menyerah pada virus, sementara 20 persen orang yang memiliki kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh menunjukkan pemulihan yang lebih cepat. Meskipun vitamin D dalam membangun respons kekebalan dan mencegah tubuh dari infeksi Covid-19 sangat penting, tapi asupan suplemen vitamin D yang berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sesuai laporan National Health Services (NHS), mengonsumsi terlalu banyak suplemen dalam waktu singkat dapat menyebabkan hiperkalsemia, yang menggambarkan kondisi memiliki terlalu banyak kalsium dalam tubuh. Lantas, seberapa banyak vitamin D yang pas untuk tubuh?

NHS mengatakan untuk menghindari konsumsi lebih dari 100 mcg vitamin D dalam satu hari, baik itu orang dewasa atau anak-anak usia 11-17 tahun. Bagi kebanyakan orang, 10 mcg vitamin D sudah cukup. Konsumsi suplemen mungkin merupakan pilihan yang mudah, namun dianjurkan mengikuti cara yang lebih alami untuk mendapatkan vitamin D.

Berjemur di bawah sinar matahari atau konsumsi makanan kaya vitamin D selalu terbukti dan merupakan pilihan yang lebih baik. Satu hal yang pasti, sambil menunggu penelitian terbaru, di masa pandemi ini kita dituntut disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Semoga Anda tak bosan jika diingatkan pentingnya menjalankan 3M atau memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak. Begitu pula jika diingatkan soal 5M, yakni 3M di atas ditambah menghindari kerumunan dan mencegah mobilisasi dan interaksi untuk mencegah penularan Covid-19.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

3 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

3 hari lalu

Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.


Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

9 hari lalu

Pembeli tengah memilih timun suri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin 18 Maret 2024. Tingginya curah hujan saat memasuki bulan puasa membuat para pedagang menurunkan harga jual timun suri dari Rp.8000 per kilo menjadi Rp.5000 per kilo guna menarik para pembeli. TEMPO/Tony Hartawan
Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Tips Merawat Kucing Anggora

10 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

14 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

Ahli gizi mengatakan selama Ramadan harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap. Apa saja yang harus dipenuhi?


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.