TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Iris Rengganis, mengatakan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), termasuk pada vaksin COVID-19, bisa terjadi dengan menimbulkan beragam gejala, misalnya nyeri bekas suntikan, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan, hingga demam dan sakit kepala.
Kondisi ini bisa diamati 30 menit setelah orang divaksin. Apabila ada demam, spesialis penyakit dalam di Stony Brook, New York, Sunitha Posina, menuturkan kondisi ini artinya tubuh sedang mengajari sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang virus. Tetapi, bila tidak demam, kondisi juga tetap akan baik-baik saja dan vaksin berhasil.
Dua dokter yang pernah divaksin, yakni Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono serta pakar kesehatan jantung dan pembuluh darah Vito A. Damay mengatakan tak merasakan gejala apapun setelah divaksin. Untuk mengurangi efek samping vaksin, jangan minum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen (Advil) atau asetaminofen (Tylenol) sebelum vaksinasi Covid-19.
"Kami tidak tahu apakah itu akan mempengaruhi sistem kekebalan atau tidak karena obat-obat ini tidak diikutsertakan sebagai bagian dari percobaan vaksin," kata Posina, seperti dikutip dari Livestrong.
Baca juga: Syarat Vaksinasi Covid-19 bagi Penyintas dan Pemilik Komorbid
Terlebih lagi, tidak semua orang mengalami efek samping sehingga tak ada alasan untuk mengonsumsi obat bebas apabila tidak memerlukannya. Satu pengecualian pada yang secara teratur menggunakan NSAID untuk kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti arthritis, atau menderita migrain dan perlu meminum obat untuk menghilangkan rasa sakit, maka tidak apa-apa meminumnya.
Usai divaksin, gerakkan lengan untuk meningkatkan aliran darah dan melatih otot pada lengan itu. Menurut Posina, membuat anggota tubuh bergerak dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan.
Anda bisa juga mengompres lengan dengan kain yang sudah dibahasi air dingin untuk mengurangi pembengkakan. Apabila demam, cobalah minum asetaminofen (Tylenol).
"Tidak ada data yang menunjukkan mengonsumsi asetaminofen setelah vaksin akan mengganggu respons kekebalan," tutur Posina.
Berbaring dan istirahatlah, tetaplah terhidrasi dan secara umum dengarkan tubuh. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), efek samping vaksin akan hilang dalam beberapa hari.
Apabila kemerahan dan nyeri di lengan semakin memburuk setelah 24 jam, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Posina menambahkan, Anda harus segera ke dokter bila mengalami demam tinggi (39 derajat Celcius) selama tiga hari berturut-turut atau mengalami masalah pernapasan, nyeri dada, dan mengi. Ini bukan efek samping yang diharapkan setelah divaksin Covid-19 dan membutuhkan perhatian medis.