Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Bisnis Fashion Bertahan di Masa Pandemi

Reporter

image-gnews
ilustrasi bisnis fashion (pixabay.com)
ilustrasi bisnis fashion (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk industri fashion. Ini ditandai munculnya beragam tren yang begitu cepat dan dinamis, menyesuaikan kondisi di masa pandemi.

Perubahan tren fashion harus segera ditangkap oleh para pelaku usaha yang dituntut untuk terus menyesuaikan strategi bisnis sehingga dapat beradaptasi mengikuti sekaligus menjawab kebutuhan tren yang sedang digemari oleh masyarakat.

Pada masa awal kemunculan pandemi, penjualan pakaian merosot tajam. Pasalnya, kala itu masyarakat memiliki prioritas yang lebih penting dibandingkan dengan berbelanja produk fashion. Namun, seiring berjalannya waktu, tren fashion terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perubahan gaya hidup masyarakat.

David Sanjaya, pendiri Cammomile, mengatakan pandemi yang terjadi saat ini telah mengubah gaya hidup masyarakat sehingga sebagai pelaku usaha harus peka dan cepat beradaptasi dengan melakukan berbagai perubahan strategi. Apalagi tren begitu cepat berubah sehingga setiap akan mengeluarkan rangkaian produk baru, tim internal dari Cammomile pasti akan melihat dan menyesuaikannya dengan tren yang tengah terjadi di masyarakat.

“Misalnya saat awal pandemi, banyak yang butuh masker. Berangkat dari situ, Cammomile meluncurkan produk masker kain yang matching dengan baju. Lalu orang juga butuh baju yang nyaman dipakai di rumah tetapi tetap modis, maka beberapa waktu lalu Commomile meluncurkan piyama dan tanggapan masyarakat sangat bagus,” tuturnya.

Untuk proses penjualan pun saat ini Cammomile sangat memprioritaskan secara online sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas, bahkan hingga ke Aceh, Papua, Kalimantan, dan Sulawesi. Berbeda jika hanya mengandalkan penjualan offline yang hanya terbatas pada lingkup tertentu. Apalagi di masa pandemi ini, masyarakat semakin akrab dengan media digital sehingga penjualan online benar-benar terakselerasi dengan cepat. Masyarakat yang tadinya malas berbelanja onlie sekarang harus melakukannya.

“Makanya cara bisnis gaya lama sekarang sudah tidak laku lagi. Di sini pelaku usaha harus mengatur strategi dengan cara kuatkan penjualan digital dan genjot penjualan online di e-commerce,” tuturnya.

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Fashion, Simak Dulu Tips Berikut

Sementara itu, Muhammad Sadad, CEO Erigo, mengakui pada masa awal kemunculan pandemi Covid-19 penjualan pakaian di Erigo memang sangat terdampak. Apalagi ketika itu mobilitas masyarakat begitu terbatas.

“Namun, semakin ke sini kita semakin adaptif terhadap hal-hal yang lagi tren sehingga mampu mendongkrak penjualan secara signifikan,” tuturnya.

Bahkan, diakui olehnya sepanjang Januari 2020 hingga Januari 2021, penjualan di Erigo melonjak sangat signifikan, bisa menembus hingga 10 kali lipat atau 1.000 persen. Ini tidak lepas dari kualitas dan desain produk serta beragam pilihan yang dihadirkan oleh Erigo untuk memenuhi kebutuhan fashion para konsumen, baik untuk sehari-hari maupun bepergian, mulai dari jaket, baju, celana, tas, topi, dan aksesoris lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sadad mengatakan di tengah situasi pandemi ini, pihaknya memang cukup agresif melakukan berbagai strategi agar usaha tetap bertumbuh. Selain menghadirkan produk berkualitas, Erigo juga beradaptasi dalam sistem pemasaran.

Misalnya dengan memperkuat kanal penjualan secara online melalui e-commerce sehingga mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas di mana pun berada. Selain itu, Erigo juga sangat aktif melakukan pemasaran di media sosial, termasuk beriklan di berbagai platform media sosial dan e-commerce.

“Kita aktif mengembangkan digital ads dan menghadirkan produk-produk yang memang sedang tren sehingga dapat mengisi kekosongan dari berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat, kita grab market di situ. Dan ternyata sangat berhasil, bahkan penjualan melonjak 10 kali lipat selama 2020,” tuturnya.

Penjualan e-commerce yang melonjak sangat signifikan membuat Erigo saat ini benar-benar fokus berjualan secara online, terutama di Shopee, yang saat ini jumlah pengikutnya sudah mencapai 2 juta dengan 1,1 juta rating belanja.

“Saat ini toko fisik yang ada di Banjarmasin, Malang, Palembang, dan Yogya sudah kami tutup dan benar-benar fokus berjualan secara online di Shopee karena memang dampaknya besar sekali,” katanya.

Kondisi yang dialami oleh Cammomile dan Erigo ini diamini oleh Adi Rahardja, direktur pertumbuhan bisnis Shopee Indonesia, yang mengatakan selama masa pandemi pesanan kategori fashion mengalami peningkatan hingga 2,5 kali lipat sedangkan jumlah penjual bertumbuh dua kali lipat.

Hal ini tidak lepas dari kemampuan para pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Apalagi, kategori fashion memiliki ruang gerak yang cukup luas dan lingkup bisnisnya tidak hanya terbatas pada pakaian tetapi juga gaya hidup.

“Salah satu yang sempat booming di awal pandemi adalah penjualan masker kain. Lalu produk-produk yang juga menjadi favorit di Shopee adalah rok plisket, tas selempang, dan hijab,” ungkapnya.

Pihaknya pun terus berupaya melakukan kerjasama dengan berbagai mitra penjual dan brand terpercaya dalam menghadirkan serangkaian produk fashion yang trendi, stylish, dan berkualitas sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna. "Kami harap melalui inovasi dan inisiatif yang dihadirkan dapat menjadi solusi bagi para pengguna, baik itu pembeli, penjual, maupun mitra kami," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

1 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

6 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

6 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

14 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

14 hari lalu

Henry Kurnia Adhi alias John LBF. Instagram
Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

18 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

23 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

23 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023