Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi Covid-19, Penipuan Berkedok Asmara pun Meningkat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kencan online/dating online. Shutterstock.com
Ilustrasi kencan online/dating online. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para penipu berkedok teman kencan meraup uang berkat banyaknya lajang kesepian yang terjebak di rumah selama pandemi Covid-19. Dilansir melalui Entrepreneur, pada 2020, modus penipuan dengan skenario romansa menarik lebih dari USD 304 juta, meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya, menurut Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).

Jumlah laporan yang diterima FTC dari korban penipuan asmara juga mencapai 32.792, naik 30 persen dari tahun ke tahun. Yang tidak berubah adalah seberapa banyak penipu dapat menarik uang dari korban yang tidak menaruh curiga. Orang-orang ini menyerahkan rata-rata USD 2.500 atau sekitar Rp 35 juta kepada teman kencan palsunya.

Penipuan biasanya melibatkan orang-orang dengan profil yang terlalu sempurna di dunia nyata pada aplikasi kencan atau platform media sosial dari orang yang mencoba membohongi para lajang. Mereka sering muncul dengan foto profil rupawan. Namun pada kenyataannya, itu semua adalah tipuan untuk mengirimkan uang kepada kekasih palsu, biasanya melalui transfer bank atau dengan membeli kartu hadiah digital.

Tanda-tanda penipuan berkedok cinta adalah ketika teman kencan palsu itu mengajukan alasan mengapa mereka tidak dapat bertemu secara langsung. Sayangnya, Covid-19 hanya memberi para penipu alasan yang tampaknya sah untuk menghindari sesi kopi darat.

“Pandemi telah membuat penipuan sejenis jadi lebih mudah dan menginspirasi skenario baru untuk cerita mereka, dengan banyak korban melaporkan teman kencan mereka mengaku tidak dapat bepergian karena pandemi,” kata FTC, seperti dikutip melalui Entrepreneur.

Baca juga: Waspadai Penipuan lewat Influencer, Begini Cara Menghindarinya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa penipu dilaporkan membatalkan rencana kencan pertama karena tes Covid-19 yang positif. Pandemi juga memberi alasan lain bagi para penipu untuk meminta uang kepada orang lain. Menurut FTC, beberapa korban melaporkan para penipu mengaku mengalami keadaan darurat medis akibat Covid-19.

Menariknya, para penipu romantis juga bisa melakukan hal sebaliknya dan mengirimkan uang kepada korban. Namun, FTC mengatakan uang yang dikirim biasanya pencucian dana curian dari kejahatan lain.

“Bahkan, banyak yang melaporkan uang yang mereka terima dan teruskan ternyata adalah tunjangan pengangguran,” tambah regulator.

Korban berusia 20-29 tahun mengalami peningkatan penipuan asmara terbesar. Namun, mereka yang berusia di atas 70 tahun melaporkan kehilangan uang paling banyak dengan rata-rata kerugian individu sebesar USD 9.475.

FTC memiliki sejumlah tips tentang bagaimana Anda dapat melindungi diri dari penipuan di aplikasi kencan atau platform media sosial. Salah satu teknik yang patut diperhatikan adalah melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) pada foto profil teman kencan. Ini dapat mengungkapkan apakah foto mereka diambil dari sumber lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 jam lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 jam lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

4 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

7 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

10 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

11 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.