TEMPO.CO, Jakarta - Berdiam diri di rumah dan tidak bepergian kemana-mana karena pandemi Covid-19 bukan halangan dalam melatih kemampuan sosialisasi anak. Kemampuan bersosialisasi memang penting diajarkan kepada anak demi tumbuh kembang yang baik.
"Masih ada banyak cara untuk bisa membuat anak aktif berkomunikasi, bersosialisasi, dan semua potensi prestasinya optimal," jelas psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani.
Kuncinya adalah sering-sering mengobrol dengan anak tanpa gangguan apa pun. Lepaskan dulu gawai, singkirkan semua hal yang bisa mencuri perhatian orang tua, lalu fokuskan perhatian kepada anak. Berbincang-bincang sambil melakukan kontak mata dengan buah hati adalah cara mengeratkan hubungan dengan si kecil sambil memberikan rangsangan untuk tumbuh kembangnya.
"Dia jadi lebih merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan lebih baik,"jelasnya.
Cara lain adalah dengan bermain peran dengan anak. Buatlah skenario yang bervariasi agar anak bisa merasakan pengalaman yang berbeda. Lewat permainan, pengasuh bisa mengajari anak yang seharusnya dia lakukan dalam kondisi tertentu. Misalnya, bermain peran seakan-akan sedang bertamu ke rumah tetangga.
Baca juga: Dokter Sebut Vaksinasi Cegah Kanker pada Anak
Orang tua bisa mengajari anak etika saat bertamu, seperti mengucap salam, mengetuk pintu, dan mengutarakan maksud secara sopan kepada orang yang didatangi. Jika anak sedang menjadi tuan rumah, pengasuh bisa memberi tahu kebiasaan saat menerima tamu seperti menyambut secara sopan dan menyajikan minuman.
"Dengan latihan tersebut, anak tahu kalau ketemu situasi serupa apa yang harus dilakukan," papar Anna.
Menyiapkan banyak skenario saat role play membuat anak memahami banyak kondisi dan tidak kaget ketika setelah pandemi menemukan hal serupa.
"Ini bisa jadi bekal buat anak sehingga pas pandemi selesai, anak sudah punya modal dasar yang baik, sudah lancar untuk berkomunikasi dan bersosialisasi," tuturnya.