Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Virus Corona, Ini Rekomendasi Permukaan dan Bahan Disinfektan

Reporter

image-gnews
Petugas PMI Kota Depok menyemprotkan cairan disinfektan ke rumah warga di kawasan Kampung Lio, Depok, Jawa Barat, Selasa, 5 januari 2021. Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah pemukiman warga. Penyemprotan itu diutamakan terlebih dahulu ke rumah warga yang berstatus kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Petugas PMI Kota Depok menyemprotkan cairan disinfektan ke rumah warga di kawasan Kampung Lio, Depok, Jawa Barat, Selasa, 5 januari 2021. Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah pemukiman warga. Penyemprotan itu diutamakan terlebih dahulu ke rumah warga yang berstatus kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus membutuhkan sel hidup untuk berkembang biak. Jadi, di luar sel hidup, virus tidak akan bertahan lama, termasuk virus corona.

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar dari National Board Certified Internist mengatakan droplet yang ukuran cukup besar dan berat, yang dikeluarkan misalnya saat batuk, akan cepat jatuh ke bawah karena gravitasi, menempel di permukaan-permukaan benda, berpotensi menularkan dari tangan yang menyentuh dan disebut penularan fomite.

Dari penelitian ditemukan materi genetik virus pada benda-benda rumah sakit dan tempat karantina sebanyak 39-52 persen, virusnya terbukti tidak tumbuh saat dikultur. Artinya, risiko penularan rendah.

Studi lebih besar di komunitas ditemukan materi genetik virus pada 8,3 persen sampel benda di 12 lokasi yang tersebar. Estimasi risiko penularan melalui permukaan benda hanya sebesar 0,05 persen (5 dari 10.000 sentuhan) sehingga risiko penularan rendah.

Baca juga: Siapa Bilang Virus Corona Menular lewat Makanan? Simak Penjelasan Pakar

Apakah perlu mendisinfeksi rutin tempat tertentu? Meskipun risiko penularan rendah, kebersihan atau disinfeksi tetap penting untuk dilakukan. Namun, prioritaskan membersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh orang dengan disinfektan seperti berikut:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Pegangan pintu, jendela, atau dapur.
-Permukaan benda di kamar mandi (keran, penyiram jamban).
-Pegangan tangga, tombol lift, saklar lampu.
-Alat elektronik layar sentuh.
-Papan ketik komputer.
-Permukaan benda yang dipakai bersama dengan orang lain.

Selain di rumah sakit, disinfeksi rutin juga perlu dilakukan di rumah, kantor, sekolah, pusat kebugaran, toko, transportasi umum, restoran, dan tempat-tempat tujuan umum dan tempat-tempat dalam ruangan.

Bagaimana cara mendisinfeksi yang benar
Untuk tempat-tempat tertutup tidak direkomendasikan untuk mendisinfeksi permukaan dengan cara semprot. Cara yang benar adalah sebagai berikut:

-Menggunakan kain atau lap.
-Bersihkan dulu permukaan dengan air dan sabun atau deterjen setelah itu baru diberikan disinfektan dengan menggunakan kain atau lap dibasahi disinfektan.
-Bersihkan dulu tempat yang bersih baru ke yang kotor, gunakan sarung tangan.
Penting untuk selalu mempertahankan ventilasi ruangan yang baik dan membuka jendela.

Bahan disinfektan yang direkomendasikan untuk membasmi virus corona.
-Sodium hipoklorit (pemutih atau klorin) 0,1 persen
-Alkohol 70-90 persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

15 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

17 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

22 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

23 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

25 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

27 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

28 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?