TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis kuliner menjadi salah satu yang diminati dan menjanjikan. Survey Snapcart tentang tren makanan rumahan menyebut sebanyak 63 persen responden berencana memulai bisnis makanan mereka sendiri. Bahkan sepanjang 1 tahun terakhir, berdasarkan Google Trend, pencarian terkait ide bisnis rumahan meningkat sebanyak lebih dari 300 persen. Selain itu, pencarian terkait ide bisnis makanan meningkat hingga 250 persen. Untuk Anda yang sedang fokus memulai bisnis kuliner, Chef William Gozali membagikan 6 tips mudah agar bisnis Anda semakin maju.
1. Pilihan Bahan Baku yang Baik
William Gozali mengatakan penting sekali agar para pedagang makanan memastikan kualitas dan kesegaran bahan baku makanan. "Pemilihan bahan baku ini tidak boleh cuma terima saja. Harus dicek yang segar dan berkualitas," katanya pada konferensi pers bertajuk Bisnis Makanan Rumahan Kian Menjanjikan, #MulaiBarengBeko Jadi Ajakan untuk Tingkatkan Kecakapan Para Pengusaha Rintisan' pada Jumat 19 Februari 2021.
Ketika bisnis Anda semakin besar dan Anda memesan bahan baku dari suplier, penting pula Anda memastikan bahwa bahan baku yang diberikan suplier itu memiliki kualitas yang baik. "Makanan baik, berawal dari bahan baku yang baik juga," kata William Gozali.
Baca: Tips Masak Mi Shirataki Ala Chef William Gozali, Aduk Bumbu Lama
2. Memilih Penyimpanan yang baik
Kulkas mungkin menjadi salah satu kebutuhan dasar untuk para pelaku bisnis kuliner. Karena semua bahan baju yang sudah dibeli itu disimpan di kulkas. William Gozali menyarankan agar memilih kulkas dengan kualitas baik. "Sehingga bahan baku berkualitas yang dipilih ini tetap segar dan optimal," katanya.
Kulkas dari Beko dilengkapi teknologi HarvestFresh yang dapat membantu menjaga kesegaran bahan makanan, utamanya sayur dan buah lebih lama. Teknologi itu, kata William Gozali, bisa mengatur kelembapan bahan makanan. "Setiap bahan makanan tentu memiliki suhu dan kelembapan yang berbeda beda," katanya.
Dalam hal penyimpanan, William Gozali juga mengingatkan soal cara penyimpanannya. "Gunakan pola first in first out. Jadi apa lebih dahulu disimpan di kulkas, itu pula yang pertama dikeluarkan. Pola penyimpanan ini penting sehingga sisa barang itu optimal," katanya.
William Gozali pun mengingatkan agar penyimpanan di dalam kulkas juga diatur dengan baik. "Jangan sampai netes ke buah dan sayuran. Nanti bisa terkontaminasi," katanya.
3. Menggunakan Metode Masak yang Tepat
Saat berjualan, pelaku usaha tentunya memikirkan persiapan hingga penyelesaian makanan. Maka perlu pula tahu soal metode masak yang paling tepat sehingga produk bisa sampai di pelanggan dalam kondisi yang diharapkan. William mencontohkan, dalam hal metode masak, bisa saja dimasak setengah matang dahulu, sehingga saat ada pesanan dari pelanggan, maka dimasak lebih matang lagi. "Jadi output sampai di customer bisa sesuai ekspektasi pengusaha," katanya.
Amy Zein, Top 10 Masterchef Indonesia; Arlisa Ardhiani, Marketing Manager PT Beko Appliances Indonesia; William Gozali , Chef; Ade Putri Paramadita, Culinary Storyteller pada acara bertajuk '"Bisnis Makanan Rumahan Kian Menjanjikan, #MulaiBarengBeko Jadi Ajakan untuk Tingkatkan Kecakapan Para Pengusaha Rintisan” pada 19 Februari 2021.
4. Pemilihan Kemasan
Di era pandemi, memang banyak sekali orang yang memesan melalui online. Sehingga ada banyak sampah pengemasan yang terjadi. Ia menyarankan agar para pengusaha memilih kemasan yang ramah lingkungan.
Selain itu, penting pula agar para pengusaha memilih kemasan yang bisa menjaga makanannya sampai ke pelanggan dalam keadaan baik. William Gozali mencontohkan, dalam menyajikan salad yang ada saosnya, atau makanan yang ada kuahnya, sebaiknya dipikirkan cara agar jangan sampai produk itu malah mengacaukan makanan Anda. "Pastikan itu packaging bisa amankan produk kalian, jangan sampai ketika sampai di pelanggan berantakan. Anda bisa mengandalkan berantakan, pihak delivery.
5. Presentasi yang baik dan tidak berlebihan.
Soal presentasi makanan, memang susah untuk para pengusaha bisnis kuliner online. Alasannya kebanyakan para pemesan makanan online akan lebih fokus pada rasa kenyang setelah menyantap makanannya. Hal itu berbeda dengan ketika makan di restoran yang menjual pengalaman makan sehingga presentasi penting untuk pelaku bisnis kuliner di restoran.
Walau begitu, William Gozali tetap mengingatkan agar pelaku usaha makanan online memikirkan soal presentasi makanan. Presentasi yang menurut aku tepat itu yang bersih dan penampilannya itu tidak berubah saat makanan sampai di pelanggan. "Yang penting nice and clean, dan tidak buat susah diri sendiri. Rasa dan tekstur makanan itu penting. Agar ketika makanan dimasak finishing, pengemasan hingga sampai ke pelanggan tidak berbeda jauh.
6. Foto dengan Smartphone
William Gozali membenarkan bahwa penting memberikan kisah atau cerita yang menarik ketika hendak memamerkan makanan mereka di media sosial. "Tapi bukan berarti, foto yang ditampilkan ngasal juga," katanya.
Bisa saja Anda memotret makanan Anda menggunakan smarphone yang tidak terlalu canggih. Tambahkanlah efek cahaya yang cukup ketika hendak memotret produk itu. Anda pun bisa membeli kain latar di e commerce agar membuat makanan terlihat lebih baik ketika di foto. "Jadi tidak cuma produk saja yang dimaksimalkan. Di bisnis online, bagaimana orang tahu makanan kalian? Kan dari visual dulu dan story telling bagus. Baru produk kalian jadi bisa dibeli sama customer," kata William Gozali.
Arlisa Ardhiani, Marketing Manager PT Beko Appliances Indonesia mengatakan timnya mengadakan kampanye #MulaiBarengBeko berbagi tips meningkatkan kecakapan dan daya tarik usaha makanan agar kian cuan. Arlisa berharap inisiatif #MulaiBarengBeko dapat menjadi pemicu bagi para pengusaha makanan rumahan untuk dapat terus mengembangkan kecakapan dan kemampuan mereka dalam mengelola makanan dan bisnis yang mereka rintis. "Harapan kami, para pelaku usaha ini juga dapat menyebarkan semangat hidup sehat dan mengusung prinsip sustainability, dengan menghadirkan pilihan asupan sehat yang lebih beragam kepada masyarakat luas,” kata Arlisa
Tips apa dari Chef William Gozali yang sudah Anda laksanakan dalam membangun bisnis kuliner Anda?