Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 6 Penyakit yang Biasanya Muncul Saat Musim Hujan dan Banjir

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah bocah bermain air saat banjir merendam kawasan Kedoya Utara, Jakarta, Ahad, 21 Februari 2021. ANTARA/Muhammad Adimaja
Sejumlah bocah bermain air saat banjir merendam kawasan Kedoya Utara, Jakarta, Ahad, 21 Februari 2021. ANTARA/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Periode ini sudah masuk musim hujan dan banjir melanda sejumlah wilayah. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Betang Pambelum di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Alex Ranuseto mengingatkan potensi penyakit yang mungkin timbul di musim hujan dan banjir.

"Potensi terjangkit penyakit di musim hujan dan banjir cukup besar karena pada masa itu sistem imunitas tubuh cenderung berkurang," kata Alex Ranuseto dalam keterangan tertulis. Daya tahan tubuh berkurang bisa terjadi lantaran aktivitas yang terbatas dan cuaca yang bikin malas olahraga.

Ditambah penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk, tikus, dan binatang lain yang kerap muncul di musim hujan. Genangan air menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis atau infeksi yang disebabkan oleh hewan. "Bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan Covid-19 akan menjadi lebih berat kondisi yang dideritanya," ujar Alex Ranuseto.

Seorang warga mengeluarkan air dari dalam rumahnya saat banjir di kawasan Kedoya Utara, Jakarta, Ahad, 21 Februari 2021. Curah hujan yang tinggi mencapai 226 milimeter (mm) per hari. ANTARA/Muhammad Adimaja

Berikut enam jenis penyakit yang umumnya muncul selama musim hujan dan banjir:

  1. Flu atau influenza
    Mulai dari keluhan demam, batuk, pilek, radang tenggorok, hingga potensi terjadi pneumonia atau radang paru akut yang bisa mengakibatkan kematian.

  2. Demam berdarah
    Gejala awal mirip dengan influenza atau flu-like syndrome. Ini adalah kondisi di mana terjadi kumpulan gejala penyakit yang mirip dengan influenza disertaai demam tinggi secara terus menerus, baik siang maupun malam. Terjadi pula perdarahan di kulit hingga perdarahan yang menyebabkan syok dan kematian.

  3. Malaria
    Gejala penyakit malaria yang khas berupa demam tinggi, menggigil, dan diakhiri dengan berkeringat. Demam pada malaria memiliki berbagai tipe yang khas dan berbeda tergantung penyebab malaria itu sendiri. Dampak terburuk dari malaria adalah anemia gravis atau anemia yang cukup berat, kerusakan sel otak (falciparum), dan kematian karena kegagalan kerja multi-organ.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Diare
    Diare pada musim hujan dan banjir kerap dipicu konsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun bila sampai tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan dehidrasi berat, syok, dan kematian.

  5. Demam tifoid
    Demam tifoid sering disebut sebagai penyakit tipes yang masuk melalui makanan dan minuman terkontaminasi kuman Salmonella typhi. Penyakit ini membuat penderitanya demam selama lebih dari dua minggu dan hanya terjadi di sore hari disertai sakit kepala. Keluhan lain berupa gangguan di saluran pencernaan berupa diare, sakit perut, dan perdarahan saluran cerna.

    Bila tidak segera diobati, demam tifoid bisa mengakibatkan usus bocor, peritonitis atatu peradangan pada lapisan tipis di dinding perut, sepsis atau infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali, radang otak, pneumonia, dan kematian.

  6. Leptospirosis
    Penyakit ini dibawa oleh hewan pengerat, anjing, sapi kuda, kelelelawar, dan sebagainya. Penyakit ini ditularkan melalui kencing hewan-hewan tersebut yang ada pada banjir atau genangan air dan masuk melalui luka terbuka pada kulit. Keluhan berupa demam tinggi, khas penyakit otot-otot terutama betis nyeri dan pegal, dan mata merah. Jika tak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan gagal organ dan kematian.

Baca juga:
BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor di Jakarta Dua Hari ke Depan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

17 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

19 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

4 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

4 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.