TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 sedang diberikan pada sejumlah kelompok masyarakat. Namun tak perlu khawatir ada efek samping.
Selain fisik dan mental, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Berikut hal yang harus diperhatikan agar vaksinasi Covid-19 tetap lancar tanpa cemas, seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Adaninggar.
Wajib periksa ke dokter dulu apabila punya komorbid
Sebelum vaksinasi dianjurkan kontrol dan konsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi komorbid buat yang memiliki. Hal tersebut untuk mengetahui apakah tubuh dalam keadaan layak divaksin.
Tak perlu aneka tes swab
Jika tidak ada gejala yang mengarah ke Covid-19 atau berstatus kontak erat, tidak perlu perika swab PCR/antigen/antibodi sebelum divaksin. Namun, bila mengalami sakit akut, baik gejala Covid-19 atau bukan, vaksinasi lebih baik ditunda sampai sembuh.
Tak ada pantangan makanan
Tidak ada larangan mengonsumsi makanan tertentu sebelum divaksin. Namun, beberapa ahli menyarankan menghindari kopi sebelum divaksin supaya tekanan darah tidak naik. Yang paling penting ialah tidur malam yang cukup untuk mempersiapkan mental saat vaksinasi.
Penyintas Covid-19 membutuhkan vaksinasi
Bila penyintas yang tidak diketahui sebelumnya dan tidak sengaja divaksin, tidak masalah, malah akan memicu produksi antibodi. Beberapa laporan penelitian vaksin Covid-19 tidak sengaja melibatkan relawan penyintas dan tidak ditemukan efek samping yang berbahaya. Bukti terjadinya efek seperti antibody dependent enhancement (ADE) juga belum pernah ditemukan pada vaksin Covid-19 yang diteliti.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Belum Teruji, Bagaimana Nasib Kekebalan Kelompok?
Boleh langsung beraktivitas
Bila tidak ada gejala efek samping yang mengganggu diperbolehkan untuk langsung beraktivitas seperti biasa. Ibu-ibu menyusui juga boleh langsung menyusui, tidak perlu ada jeda antara vaksin dan kegiatan itu.
Patuh protokol kesehatan
Tetap #pakaimasker, #jagajarak, #cucitangan, hindari kerumunan, batasi mobilitas di mana pun dan kapan pun meski sudah divaksin. Kemudian, jaga kesehatan imun dengan pola hidup sehat, yaitu makan makanan bergizi. Bila paparan dan jumlah virus di lingkungan masih banyak tetap bisa terinfeksi lagi dan tetap bisa menulari orang lain.
Hanya penyintas Covid-19 yang boleh donor plasma konvalesen
Persyaratan utama donor plasma konvalesen adalah harus penyintas Covid-19. Antibodi pada penyintas, apalagi yang gejala sedang-berat, diharapkan kadar dan potensi antibodinya lebih tinggi. Ada kadar minimal antibodi yang menjadi syarat donor.
Bagaimana bila terinfeksi Covid-19 setelah divaksin? Bila terjadi setelah suntikan pertama vaksin, fokus penyembuhan dulu dan tunda suntikan kedua. Antibodi baru terbentuk optimal kira-kira 2-4 minggu setelah vaksinasi Covid-19 kedua. Setelah terbentuk antibodi yang optimal pun bila masih sedikit populasi yang divaksin atau belum terbentuk herd immunity, risiko tertular dan menulari masih sama dan bisa terjadi.