Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Langkah Atasi Infertilitas, Bolehkah Langsung Pilih Program Bayi Tabung?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi sperma. Shutterstock
Ilustrasi sperma. Shutterstock
Iklan

Bila kasus infertilitas tidak diketahui, maka dokter biasanya akan menyarankan untuk mengikuti program inseminasi intrauterine sebanyak 4 kali, lalu program bayi tabung. "Secara umum, program yang ditawarkan dokter ada 3 lini. Lini pertama adalah pemberian obat pemicu ovulasi, dan bedah. Lini kedua adalah inseminasi intrauterine sebanyak 4 kali. Lini ketiga adalah fertilisasi In Vitro alias bayi tabung," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endrokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre Yassin Yanuar Mohammad.

Perbedaan utama antara inseminasi intrauterine dengan bayi tabung ada pada letak mempertemukan sperma dan sel telur. Pada proses inseminasi, pertemuan sperma dan sel telur dilakukan di dalam tubuh calon ibu. Namun pada program bayi tabung, pertemuan itu terjadi di laboratorium khusus alias di luar tubuh manusia.

Baca: Selain Teknologi Canggih, Ini yang Membuat Layanan Bayi Tabung Mahal

Pertanyaannya, apakah boleh pasien langsung memilih prosedur bayi tabung setelah mengetahui sumber masalah infertilitas itu tanpa harus mengikuti tahap program inseminasi intrauterine?

Konferensi Pers bertajuk 'RS Pondok Indah IVF Centre, Harapan Baru untuk Miliki Buah Hati’ pada 4 Februari 2021/RSPI

Yassin mengatakan berbagai tata laksana penanganan pasien itu bertujuan untuk mempermudah pasien. Dokter dan pasien perlu lebih teliti mendiskusikan latar belakang gangguan kesuburan. Bila memang pada kasus yang dialami pasien, pasien boleh memilih, bisa saja mereka bisa langsung memilih prosedur bayi tabung sepanjang kasus ini dianggap layak untuk langsung diikuti dalam program bayi tabung. "Harus jelas, gangguan kesuburan masalahnya di mana? Menangani gangguan kesuburan itu tidak boleh coba-coba atau asal lihat. Harus tetapkan masalahnya apa," kata Yassin.

Dokter pun biasanya akan menjelaskan soal proses dan biaya yang diperlukan bila ingin langsung ke tahap bayi tabung dan melewatkan lini inseminasi intrauterine. "Keduanya memiliki perbedaan proses dan makan biaya, jadi perlu kesediaan pasien untuk menjalaninya," kata Yassin.

Namun, kata Yassin, kondisi pasien pun bisa menjadi pertimbangan sehingga langsung memilih program bayi tabung untuk mengatasi masalah infertilitas mereka. Misalnya kasus long distance marriage. "Misal suami hanya sebulan saja di Jakarta saat bertemu istri. Walau ada pilihan untuk lakukan inseminasi intratuterine, bisa saja disarankan langsung program bayi tabung. Waktu mereka kan terbatas, lagi pula keberhasilan kehamilan inseminasi intrauterine belum setinggi bayi tabung," kata Yassin.

Faktor lain yang bisa membuat pasien untuk memilih program bayi tabung adalah bila sang suami memiliki infeksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C. Ketiga penyakit itu bisa menular dengan hubungan seksual. Sehingga untuk melindungi orang-orang terkasih, bayi tabung bisa menjadi pilihan utama dalam kondisi ini.

Terakhir, bayi tabung pun menjadi opsi yang perlu diambil untuk mencegah penularan penyakit genetik. "Kalau menemukan indikasi peluang genetik, maka akan bisa dilakukan teknologi pemeriksaan kromosom," kata Yassin.

Pemeriksaan kromosom ini di RS Pondok Indah IVF Cetre dilakukan dengan metode pre-implantation genetic testing for aneuploidy (PGT-A) untuk mendeteksi kelainan genetik embrio serta mengurangi risiko keguguran.

Jadi, Anda sudah yakin akan mengambil langkah program bayi tabung?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

29 menit lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

22 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

25 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

26 hari lalu

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

28 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

28 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

29 hari lalu

Warga Palestina memeriksa Rumah Sakit Al Shifa yang digerebek oleh pasukan Israel selama operasi darat, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 25 November 2023. REUTERS/Abed Sabah
Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

31 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Sambut Hari Raya Nyepi, RSUP Prof Ngoerah Bali Tutup Sementara Layanan Pasien Rawat Jalan

45 hari lalu

Tampilan depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngoerah/Sanglah Denpasar, Bali. ANTARA/Rolandus Nampu
Sambut Hari Raya Nyepi, RSUP Prof Ngoerah Bali Tutup Sementara Layanan Pasien Rawat Jalan

RSUP Prof Ngoerah menutup sementara layanan pasien rawat jalan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi. Meski begitu, pelayanan IGD tetap berjalan.