TEMPO.CO, Jakarta - Stres adalah bagian dari hidup. Namun, risiko stres seringkali hanya diperhatikan jika sudah melampaui batas dan Anda tidak lagi dapat mengelolanya, kemudian mungkin mulai mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Pada awalnya Anda mungkin tidak menyadari gejala fisik stres, seperti sakit kepala sesekali, sulit tidur, atau masalah pencernaan. Atau, mungkin Anda hanya merasa sedikit lebih cemas dari biasanya atau mulai kesulitan berkonsentrasi.
Namun, jika berkepanjangan efek negatif ini dapat berdampak pada pekerjaan karena produktivitas menurun. Untuk orang yang ambisius seperti pelaku usaha, ini dapat mempengaruhi tak hanya bisnis tetapi juga kehidupan dan semakin meningkatkan stres.
Sebuah studi oleh Universitas Warwick menemukan ketika karyawan lebih bahagia, mereka mengalami lonjakan produktivitas 12 persen, sementara pekerja yang tidak bahagia 10 persen kurang produktif, memastikan bahwa kesejahteraan staf bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan tetapi juga hal yang benar untuk bisnis. Dilansir dari Entrepreneur, berikut beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres di rumah maupun di tempat kerja.
Bernapas
Sebuah studi di Yale baru-baru ini menunjukkan pernapasan dalam adalah salah satu cara paling efektif untuk mengelola stres dan kondisi terkait. Menghirup napas menyebabkan detak jantung meningkat sementara mengembuskan napas memperlambatnya. Jadi, saat merasa stres atau gelisah, coba perlambat napas dan tarik napas lebih lama.
Baca Juga:
Baca juga: Gangguan Psikologis pada Penyintas Covid-19, Butuh Dukungan Keluarga
Makan
Makanan yang dikonsumsi pada dasarnya mempengaruhi perasaan. Tanyakan pada diri bagaimana perasaan setelah makan besar atau malam minum terlalu banyak, atau terlalu banyak kafein? Stres juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, mempengaruhi kesehatan usus, yang terkait langsung dengan kesehatan mental. Untuk membantu memastikan pencernaan yang baik dan kesehatan secara keseluruhan, Anda harus makan berbagai macam buah dan sayuran sambil mengurangi gula, kafein, dan alkohol.
Banyak bergerak
Olahraga teratur membantu mengurangi kecemasan dan depresi dengan melepaskan endorfin, juga dapat membantu mengalihkan pikiran dari hal negatif yang dapat menyebabkan depresi atau kecemasan yang lebih lama. Jadikan olahraga sebagai bagian dari hari, baik itu berjalan-jalan di luar atau push-up di jadwal kerja. Gabungkan tawa ke dalam hari lewat film di Netflix atau panggilan Zoom dengan teman-teman.
Koneksi dan relasi
COVID-19 telah memaksa semua untuk mendefinisikan kembali arti dari koneksi dan relasi. Pandemi juga menantang kita dengan cara yang bahkan mungkin tidak disadari. Penelitian menunjukkan tindakan sederhana memberi dan bersikap baik kepada orang lain meningkatkan kegembiraan dan emosi positif. Jangkau komunitas lokal untuk menjadi sukarelawan secara virtual, hubungi teman dan kolega yang mungkin membutuhkan dukungan, dan temukan cara untuk membagi lebih banyak kebaikan kepada orang lain.
Tidur
Para ilmuwan telah menemukan gangguan tidur mempengaruhi tingkat neurotransmiter dan hormon stres, mendatangkan malapetaka di otak, mengganggu regulasi emosional, berpotensi menyebabkan peningkatan stres atau kecemasan yang mungkin sudah dirasakan. Untuk membantu meningkatkan kualitas tidur, kurangi asupan kafein dan alkohol, lebih banyak berolahraga, dan terapkan kebiasaan tidur yang baik, seperti menjaga jadwal tidur dan bangun yang teratur, mematikan perangkat setidaknya satu jam sebelum tidur, dan menjaga kamar tetap gelap dan bebas dari gangguan, seperti komputer atau televisi.
Terakhir, tidak apa-apa untuk tidak merasa baik-baik saja. Ini adalah waktu yang sulit dan belum pernah terjadi sebelumnya. Tips di atas hanyalah beberapa saran untuk membantu mengelola stres dan kecemasan yang terjadi secara alami. Penting untuk mengetahui perasaan dan meminta bantuan tambahan saat membutuhkan.