Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Juga Bisa Sembelit, Ini Sebabnya

Reporter

Ilustrasi anak belajar ke toilet (toilet training). amazon.com
Ilustrasi anak belajar ke toilet (toilet training). amazon.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak juga bisa mengalami sembelit, ada yang disebabkan kelainan organ atau masalah pada organ. Begitu kata pakar kesehatan anak Prof. Dr. Hanifah Oswari, Sp.A (K).

Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan 95 persen kasus konstipasi disebabkan fungsi organ bermasalah, sisanya disebabkan oleh kelainan organ. Dia menjelaskan empat gejala sembelit yang bisa dialami bayi atau anak. Pertama, frekuensi buang air besar dua kali dalam seminggu atau kurang dari itu.

"Apabila satu hari BAB, besoknya tidak, lalu besoknya BAB, itu masih normal," kata Hanifah.

Gejala kedua adalah feses keras dan rasa sakit ketika buang air besar, lalu cepirit satu kali dalam seminggu. Tanda lain adalah anak menahan buang air besar, seperti feses terlalu besar sampai menyumbat WC karena anak sudah lama tidak mengeluarkan kotoran.

Dokter bisa memastikan gejala lain dengan memasukkan jari ke dalam dubur. Anak bisa disebut sembelit bila feses terasa besar dan keras. Hanifah mengatakan dalam sepekan anak minimal harus buang air besar sebanyak tiga kali.

"Kalau BAB dua kali seminggu itu dikatakan konstipasi secara frekuensi," ujarnya.

Pada bayi yang masih menyusui, frekuensi buang air besar yang sering dan tidak teratur yang jarang belum tentu konstipasi. Saat baru lahir dan mendapat ASI, bayi belum punya banyak enzim laktase di dalam usus. Padahal, ASI yang tinggi laktosa butuh enzim laktase agar bisa dicerna dan diserap tubuh.

Baca juga: Terlalu Lama di Rumah Sebabkan Sembelit, Atasi dengan Cara Ini

"Karena enzim laktase pada bayi baru lahir itu kurang, jadi dia tidak bisa melakukan metabolism laktosa. Akibatnya BAB-nya jadi sering, sehari bisa sepuluh kali. Tapi dalam perkembangan, bayi itu bertumbuh. Dia jadi mempunyai enzim laktasenya lebih banyak, bahkan kemudian bisa 2-3 hari tidak BAB, kadang bisa seminggu, bahkan 10 hari. Selama BAB nya tidak keras, itu bukan konstipasi," tambahnya.

Konstipasi fungsional diduga diakibatkan rasa takut bayi atau anak yang trauma ketika merasa nyeri saat buang air besar akibat feses keras dan besar sehingga anusnya sakit. Rasa takut membuatnya menahan rasa ingin buang air. Akhirnya feses menumpuk hingga terlalu banyak dan memicu rasa sakit berulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjelaskan tiga waktu terjadinya sembelit yang harus diwaspadai orangtua. Pertama, saat anak mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI, juga perubahan dari susu formula ke susu UHT, di mana ada perubahan pola makanan cair ke padat. Perubahan itu membuat kotoran jadi keras, lalu anak akan merasa sakit ketika buang air besar.

Kedua, ketika anak belum siap berlatih buang air di tempatnya. Ketika orangtua mengajari anak buang air sendiri di WC, bukan di popok, anak yang belum siap akan menahan sehingga feses jadi keras, kemudian justru jadi takut karena merasa sakit.

Latihan buang air di WC biasanya mulai dilakukan ketika anak berusia 1-3 tahun. Ia mengingatkan kepada orangtua untuk tidak memaksa anak agar tidak terjadi trauma. Pertanda anak sudah bisa toilet training adalah bisa menaikkan dan menurunkan celana sendiri dan tertarik untuk ke kamar kecil.

Ketiga, ketika anak masuk sekolah. Berada di lingkungan yang baru, melihat kondisi toilet yang berbeda dari rumah juga bisa berpotensi membuat anak mengalami sembelit. Konstipasi juga bisa terjadi karena anak menahan buang air bila tidak mau buang air di sekolah karena kondisi yang berbeda atau karena kamar mandi kotor.

"Orang tua harus observasi setiap hari apakah BAB anaknya lancar," kata Hanifah.

Sebaiknya orangtua rutin memantau anak atau bertanya apakah lancar buang air besar. Kemudian, berikan cairan serta serat yang cukup. Rumusnya adalah usia anak ditambah 3 gram. Untuk anak berusia 3 tahun, serat yang dibutuhkan adalah 8 gram.

Dia memaparkan sembelit tidak secara langsung berhubungan dengan nafsu makan anak. Tapi kotoran yang menumpuk di usus membuat anak merasa kenyang dan tidak nyaman saat makan. Si kecil juga bisa berpikir makan banyak akan membuat kotorannya banyak dan keras.

"Tiga hal tidak langsung tersebut membuat anak tidak nafsu makan bahkan tidak mau makan. Karena itu, beberapa anak yg mengalami konstipasi itu kurus, namun tidak semua. Waktu kita bereskan konstipasinya, makannya banyak, beratnya naik sendiri tanpa kita apa- apakan pada beratnya," paparnya

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Dari Sembelit hingga Bau Mulut, Inilah Tanda-tanda Usus Kotor

9 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Dari Sembelit hingga Bau Mulut, Inilah Tanda-tanda Usus Kotor

Usus kotor menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh. Berikut ciri-ciri usus kotor.


Susah Kentut? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Berikut

16 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Susah Kentut? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Berikut

Kesulitan buang angin atau kentut bisa jadi merupakan tanda atas suatu penyakit.


6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

16 hari lalu

healthandcaresolution.com
6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

Kentut dapat menunjukkan banyak hal lain yang terjadi di dalam tubuh.


Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

17 hari lalu

healthandcaresolution.com
Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

Ada banyak penyebab kentut seseorang berbau tidak enak. Simak penjelasannya berikut.


7 Minuman Pelancar BAB Alami Tanpa Obat, Ada Teh Jahe dan Kombucha

19 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati kombucha. Freepik.com/Kroskha__nastya
7 Minuman Pelancar BAB Alami Tanpa Obat, Ada Teh Jahe dan Kombucha

Temukan minuman pelancar BAB alami yang efektif untuk mengatasi konstipasi. Mulai dari air putih, kopi, hingga teh herbal. Simak selengkapnya.


8 Cara Melancarkan BAB Secara Alami dan Tanpa Obat

25 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
8 Cara Melancarkan BAB Secara Alami dan Tanpa Obat

Ingin mengetahui cara melancarkan BAB dengan mudah dan cepat? Pelajari semua yang perlu Anda ketahui tentang cara mengatasi sembelit di artikel ini.


Perhatikan, Ini Ciri-ciri Tubuh yang Dihuni Cacing Pita

25 hari lalu

Cacing pita yang keluar dari tubuh Kritsada Ratprachoom.[Facebook/AsiaOne]
Perhatikan, Ini Ciri-ciri Tubuh yang Dihuni Cacing Pita

Jika tak sadar tubuh dihuni cacing pita dan telat ditangani, dampaknya bisa serius hingga mengancam jiwa


Apa Itu Penyakit Parkinson, Ini Penyebab dan Gejalanya?

31 hari lalu

Parkinson Berangkat dari Perut
Apa Itu Penyakit Parkinson, Ini Penyebab dan Gejalanya?

Aktor Michael J. Fox menderita parkinson 30 tahun lamanya. Apa penyebab dan gejala penyakit ini? Apakah hanya diderita lansia?


Kenapa Susah BAB di Toilet Umum atau Tempat yang Asing?

38 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Kenapa Susah BAB di Toilet Umum atau Tempat yang Asing?

Tidak ada orang yang benar-benar nyaman ketika harus terpaksa buang air besar di toilet umum. Mengapa orang susah BAB? Simak penjelasannya


Terasa Ingin Buang Air Besar Padahal Perut Kosong, Apa Itu Tenesmus?

51 hari lalu

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Terasa Ingin Buang Air Besar Padahal Perut Kosong, Apa Itu Tenesmus?

Jika setelah buang air besar, tapi masih merasa kondisi yang sama, kemungkinan tenesmus