Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Edukasi Psikologi di Masa Pandemi, Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Edukasi psikologi atau psikoedukasi dibutuhkan selama pandemi COVID-19. Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Kalimantan Selatan, Melinda Bahri, mengatakan pihaknya banyak melakukan psikoedukasi untuk membantu masyarakat menghadapi kecemasan selama pandemi COVID-19.

"Kita harapkan masyarakat bisa selfcare atau pemeliharaan terhadap diri sendiri. Untuk itulah psikoedukasi penting terus dilakukan, baik melalui flayer yang diposting di media sosial IPK maupun webinar," katanya.

Psikolog klinis RSUD dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin ini mengungkapkan sejak pandemi masalah psikologis yang banyak ditemui adalah kecemasan tertular COVID-19 dan kehilangan pekerjaan. Melalui psikoedukasi yang diartikan pemberian edukasi, seperti tata cara penyelesaian masalah sederhana, masyarakat dapat lebih kuat membentengi diri dari sisi psikologis dampak lebih buruk akibat situasi sulit saat ini.

"Pandemi telah berdampak ke segala sektor kehidupan dan ekonomi, jadi yang paling terpukul tentunya mayoritas dari masyarakat khawatir akan terganggu perekonomiannya, selain takut terhadap COVID-19 itu sendiri," jelasnya.

Melinda juga rajin membuat selebaran antistigma bagi tenaga kesehatan, pasien COVID-19, penyintas, dan keluarga pasien agar semua orang saling menguatkan, menghilangkan pikiran negatif yang justru bisa menjatuhkan.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan Pasien Covid-19 untuk Pulihkan Kondisi Psikologis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang psikolog klinis, ungkap Melinda, memberikan pelayanan meliputi asesmen, penegakan diagnosa, dan intervensi yang berkaitan dengan masalah psikologis atau gangguan kejiwaan. Ia mengatakan sebenarnya tubuh manusia secara psikologis memiliki imun terhadap permasalahan yang selalu dihadapi manusia.

Individu akan mampu menyelesaikan sendiri permasalahan jika pemaknaan dirinya terhadap permasalahan tersebut ringan. Namun, saat masalah datang terus menerus dan kadar permasalahan menjadi sedang hingga berat, tentu psikis tidak sanggup menampung hingga pada akhirnya tingkat stres pun berubah dari ringan menjadi sedang ke berat.

Kemudian, terjadi perubahan perilaku seperti menarik diri, sulit tidur, kehilangan minat dalam interaksi sosial, murung, tidak berdaya, dan putus asa. Jika sudah muncul perubahan perilaku seperti ini, perlu untuk berkonsultasi ke psikolog klinis.

"Individu membutuhkan penanganan tepat, yaitu psikoterapi agar permasalahan yang dihadapi tidak mengarah ke gangguan kejiwaan lebih berat," tutur alumni Psikologi Universitas Islam Bandung itu.

Melinda mengaku terkadang suka miris kalau melihat masyarakat yang masih takut berkonsultasi ke psikolog lantaran masih ada stigma dan juga ketakutan cap yang sebenarnya tidak benar. Dia berharap masyarakat dapat sehat sejahtera secara psikologis dan mampu beradaptasi dengan permasalahan yang dihadapi serta memiliki keterampilan dalam penyelesaian masalah, sehingga tidak rentan stres yang akan menimbulkan gangguan psikologis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

15 jam lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

9 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

18 hari lalu

24_KOSMO_bipolar
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

20 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

20 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

31 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

35 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

35 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

35 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.