Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Buruk Bekerja Lebih dari 25 Jam Seminggu

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bekerja saat pandemi. Foto: Freepik
Ilustrasi bekerja saat pandemi. Foto: Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin termasuk yang menghabiskan lebih dari 40 jam sepekan untuk bekerja. Menurut sains, gaya hidup ini bisa merusak proses kognitif otak jika bekerja lebih dari tiga hari.

Sebagian wirausahawan cenderung menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Sayangnya, ini mungkin bukan gaya hidup yang memberikan pengaruh baik bagi kesehatan atau bahkan untuk perkembangan kognitif.

Dilansir dari Entrepreneur, penelitian yang diterbitkan oleh Melbourne Institute Worker Paper mengungkapkan menghabiskan hanya 25 jam di tempat kerja dalam sepekan atau sekitar tiga hari adalah pilihan paling ideal, terutama buat yang berusia di atas 40 tahun.

Menurut peneliti Australia, yang menganalisis 3.000 pria dan 3.000 wanita, bekerja lebih dari 55 jam sepekan menyebabkan kelelahan, stres, mempengaruhi proses saraf dan fungsi kognitif atrofi. Artinya, mengurangi waktu kerja menjadi 25 jam dalam sepekan akan meningkatkan daya ingat, penalaran abstrak, dan peningkatan pada pengetahuan khusus.

Baca juga: Tetap Fokus Bekerja dari Rumah dengan Kiat Berikut

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pekerjaan bisa menjadi pedang bermata dua dalam arti dapat merangsang aktivitas otak. Tetapi pada saat yang sama, terlalu banyak dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang sangat merusak fungsi kognitif," jelas penelitian tersebut.

Menurut spesialis, bekerja secara seimbang, khususnya untuk yang berusia di atas 40 tahun, membantu meningkatkan kesehatan dan memotivasi bagian otak yang mulai melambat. Namun, tak perlu khawatir meskipun jika keadaan memaksa untuk bekerja 40 jam dalam sepekan.

Studi yang sama mengungkapkan bekerja dapat merangsang otak dan lebih baik daripada tidak bekerja sama sekali. Akan tetapi, perlu diingat semuanya harus dilakukan dengan secukupnya karena jika memaksa tubuh untuk bekerja hingga lebih dari 55 jam selama sepekan, risikonya dapat merusak dan berlaku untuk jangka panjang. Semua ini tentang keseimbangan gaya hidup.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

3 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

3 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

4 hari lalu

Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.