TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi varian baru Covid-19 bernama Corona B117. Masyarakat perlu mengetahui apa itu Covid-19 varian B117 atau Corona B117 dan bagaimana karakter virus tersebut, serta perbandingannya dengan Covid-19.
Corona B117 adalah salah satu varian virus Covid-19 yang telah mengalami mutasi secara struktur. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, Kathi Swaputri mengatakan, huruf B pada B117 berarti British dan angka 117 merupakan kode jenis virus Covid yang ada di British atau Inggris.
Covid-19 varian B117 UK atau Corona ini sudah ada di 37 negara, termasuk Indonesia. "Dengan semakin tidak terkontrolnya Covid-19, maka ada kecenderungan virus tersebut termutasi," ujar Kathi Swaputri dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa 9 Maret 2021.
Berikut cara persebaran Corona B117 yang serupa dengan Covid-19:
- Menghirup percikan ludah atau droplet dari pasien saat batuk atau bersin
- Kontak erat dengan orang yang sudah terinfeksi
Kontak erat ini meliputi bersentuhan, berjabat tangan, dan berbicara dengan jarak dekat tanpa menggunakan masker - Kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi virus kemudian menyentuh area hidung, mata, dan mulut tanpa lebih dulu mencuci tangan dengan sabun
Baca juga:
Cara Melindungi Diri dari Corona B117, Mutasi dari Virus Corona
Dokter Spesialis Paru di Primaya Hospital Makassar, Sulawesi Selatan, M. Harun Iskandar mengatakan, penyebaran Covid-19 varian B117 UK memiliki tingkat transmisi yang lebih tinggi, yakni 70 persen dari Covid-19 yang belum termutasi. Menurut penelitian, karakterisik Covid-19 varian B117 UK atau Corona B117 ini lebih mudah menempel pada sel inang dan menginfeksinya dibandingkan Covid-19 yang belum termutasi.
"Covid-19 varian B117 UK tidak lebih berbahaya dari Covid-19, namun tingkat penyebarannya dapat dikatakan sangat tinggi," ujar Haryanto Utama, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Tangerang.
Dia menambahkan, perubahan struktur virus Covid-19 varian B117 UK atau Corona V117 tidak terlalu signifikan dari Covid-19 yang belum termutasi. Dengan begitu, program vaksinasi Covid-19 masih terbilang ampuh dalam menghalang penyebaran virus.