Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Pakai Kalung Tali Masker, Pilih yang Lebih Aman dan Higienis

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi melepas masker. Shutterstock
Ilustrasi melepas masker. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak aksesori masker untuk memudahkan penggunaannya demi mematuhi protokol kesehatan. Ada kait masker yang dipasang di belakang kepala hingga kalung tali masker supaya tidak ribet mencari masker saat hendak mengenakannya.

Mengenai penggunaan kalung tali masker, Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, masih ada potensi kontaminasi kuman, bakteri, dan virus saat seseorang menggantungkan masker begitu saja. Kontaminasi ini berpotensi membuat orang tersebut terpapar bakteri atau virus yang mengganggu kesehatan.

"Jika masyarakat menggunakan kalung tali masker untuk mengaitkan masker saat berada di luar rumah, sisi dalam masker berpotensi terkontaminasi aerosol atau droplet dari lingkungan sekitar," kata Wiku dalam diskusi daring pada Selasa, 9 Maret 2021. Sebaliknya, droplet dari pengguna masker yang menempel di sisi dalam masker berpotensi menyebar saat masker dilepas untuk dikalungkan.

Untuk mencegah masker terkontaminasi virus dan bakteri bolak-balik di bagian dalam dan luar, Wiku merekomendasikan masyarakat menggunakan kantong berbahan kertas atau bahan lain yang dapat ditutup untuk menyimpan masker saat makan atau minum. Penting memperhatikan penggunaan masker karena menjadi tameng untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ilustrasi makan di restoran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. REUTERS/Ahmed Jadallah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun masker yang sudah kotor atau telah dipakai sekitar tiga jam di luar rumah, sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam kantong khusus. Jangan menaruh masker sembarangan karena bisa jadi kuman pada masker mengkontaminasi benda di sekitarnya, dan sebaliknya.

Selain memperhatkan etika memakai dan menempatkan masker, Ketua Kelopok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlina Burhan mengingatkan cara aman saat makan di luar rumah. "Masker dibuka hanya untuk makan, jangan diselingi dengan berbincang-bincang saat mulut tidak tertutup masker," katanya.

Selesai makan, langsung pakai masker lagi. Jika makan bersama dengan orang lain dalam satu meja, jangan duduk berhadapan. Duduk menghadap ke arah yang sama alias berdampingan atau saling serong.

Baca juga:
Bukan Cuma Protokol Kesehatan, Perhatikan Ini Saat Makan di Restoran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

7 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

8 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

8 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

8 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

12 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

13 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

15 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

16 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

16 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

18 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.