TEMPO.CO, Jakarta - Riset menyebut masker aman digunakan saat olahraga intens dan bisa menghadang penyebaran virus corona di pusat kebugaran. Hasilnya dipublikasikan di European Respiratory Journal.
Para peneliti di Monzino Cardiology Centre (CCM) dan Universitas Milan di Italia mempelajari pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen pada 12 orang sehat, enam pria dan enam wanita, kala menggunakan sepeda statis. Mereka mempelajari aktivitas ini dalam tiga tahap, kala peserta tak pakai masker, menggunakan masker bedah, dan saat pakai masker setara KN95.
Baca juga: Jangan Sembarang Beli Masker Medis, Cek Risikonya
Pada akhirnya, mereka menarik kesimpulan masker menurunkan kemampuan para peserta saat berolahraga berat sebesar 10 persen dan penyebabnya diperkirakan karena kesulitan bernapas, terutama saat memakai masker FFP2 yang tebal.
"Penggunaan masker terkait dengan parameter spirometri dan kardiorespiratori yang lebih buruk tapi tak banyak kala beristirahat dan sedang dalam puncak latihan," jelas peneliti di Fox News.
Meskipun demikian, berolahraga sambil pakai masker dinilai aman, bahkan kala latihan terberat pun dan performa hanya sedikit menurun. Namun, mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau masalah kardiovaskular tertentu disarankan berolahraga tanpa masker. Para periset itu juga menyatakan butuh penelitian lebih lanjut terhadap orang dengan masalah paru-paru atau jantung.