TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dengar tentang diet keto? Beberapa tahun terakhir diet keto jadi salah satu opsi metode diet untuk mengurangi obesitas yang cukup terkenal di Indonesia. Kelebihan diet Keto, penderita obesitas yang biasanya doyan ngemil tetap bisa makan asalkan asupan karbohidratnya dibatasi.
Lebih jelasnya, diet keto merupakan diet yang dilakukan dengan menerapkan pola makan yang mengonsumsi banyak lemak dan mengurangi kadar karbohidrat dalam makanan. Mengonsumsi lemak dalam jumlah banyak pada diet keto supaya tubuh bisa mencapai kondisi ketosis atau kondisi metabolisme alami, di mana tubuh menghasilkan lemak untuk diolah menjadi energi utama. Metode ini diklaim lebih cepat menurunkan berat badan bagi penderita obesitas, karena tubuh didorong untuk membakar lemak menjadi tenaga.
Pada dasarnya tubuh manusia menggunakan dua sumber bahan bakar untuk melakukan kegiatan sehari-hari, yaitu glukosa dari karbohidrat dan keton atau lemak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lemak yang ada di dalam tubuh manusia bersifat baik. Logikanya, dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak jumlah lemak, nantinya tubuh akan berganti menggunakan lemak sebagai bahan bakar atau disebut juga dengan fat burner. Dengan begitu, kalori harian didapatkan 70–75 persen dari lemak, 20 persen dari protein, dan karbohidrat hanya 5 persen.
Namun diet keto masih kontroversial karena dapat membahayakan kesehatan bila tidak dilakukan dengan benar dan tepat. Mulanya diet Keto dipakai untuk anak-anak yang menderita epilepsi dan kebal akan obat, sebab diet ini mampu mengurangi frekuensi kejang.
Baca: Diet Keto Bikin Susah Tidur, Ikuti 3 Trik Ini
Sebelum melakukan diet Keto diharuskan melakukan puasa agar tubuh berada di fase induksi, yaitu berhenti makan pada jam 8 malam dan baru diperbolehkan makan jam 12 siang hari berikutnya, puasa tersebut dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Setelah menjalani puasa tersebut tahap berikutnya yaitu fase konsolidasi dan fase maintenance.
Berikut tips yang bisa dilakukan agar diet Keto untuk mengurangi obesitas bagi pemula antara lain jalani dengan disiplin yang ketat, diet apa pun yang dijalani tanpa disiplin yang serius juga tidak akan berhasil, apalagi untuk mencapai kondisi ketosis harus benar-benar disiplin dengan menekan seminimal mungkin konsumsi karbohidrat. Pemula juga harus siap mengalami flu Keto, biasanya terjadi pada 7 sampai 10 hari pertama, gejalanya akan merasa lemas, sakit kepala, dan malas, hal itu disebabkan tubuh sedang mengalami transisi membakar lemak sebagai bahan baku energi.
Selain itu, menjaga asupan mineral serta cairan tubuh juga penting selama menjalani diet Keto, saat tubuh mengalami kondisi ketosis, ginjal akan mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit, jadi pastikan mengonsumsi air putih dab sodium serta potasium yang cukup.
Sebelum menjalani program diet keto untuk obesitas, baik diperhatikan kondisi kesehatan, jika mengidap penyakit yang bermusuhan dengan lemak mending konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Terakhir buatlah daftar makanan mana yang boleh dikonsumsi dan tidak.
HENDRIK KHOIRUL MUHID