Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Asal Diet untuk Menurunkan Berat Badan, Pakar Beri Saran

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Proses mencapai berat badan ideal tidak mudah, terutama karena pola makan dan gaya hidup masa kini yang cenderung membuat asupan energi jauh di atas kebutuhan harian sehingga secara perlahan berat badan terus bertambah hingga akhirnya berada pada kondisi yang menimbulkan berbagai macam gejala yang menurunkan kualitas hidup.

Menurut Tony Arjuna, Ketua Program Studi Dietisien FK-KMK Universitas Gajah Mada, proses kenaikan berat badan biasanya terjadi perlahan dan dalam waktu bulanan, bahkan tahunan, karena tubuh secara alami tidak mungkin menumpuk massa lemak berlebih dengan cepat. Namun, prinsip utama ini sering dilupakan orang yang ingin menurunkan berat badan, yaitu defisit energi, sehingga berbagai macam metode yang menawarkan penurunan berat badan instan dan banyak selalu menjadi pilihan.

Menurut Tony, proses instan tersebut, apapun bentuknya, selalu membawa risiko besar yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang. Khusus untuk metode penurunan berat badan instan dengan fad diet atau crash diet yang populer di masyarakat, salah satu ciri utamanya adalah pola makan yang dilakukan mengandung energi yang relatif rendah dan mengekslusi makanan atau kelompok makanan tertentu.

Jika eksklusi dilakukan pada kelompok makanan yang esensial, maka kemungkinan akan terjadi defisiensi zat gizi yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi, jangan asal diet untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: Hati-hati, Diet Ekstrem Berbahaya bagi Empedu. Cek Sebabnya

Saat ini banyak kekhawatiran keberadaan informasi dari figur publik atau influencer yang tidak sesuai teori dan bukti ilmiah serta regulasi tentang anjuran mengonsumsi sayur akan mengubah persepsi masyarakat terhadap program pemerintah dalam meningkatkan konsumsi sayur masyarakat. Faktanya, memang tidak ada satu cara atau diet yang paling sehat untuk semua orang.

Diet atau pola makan atau pola hidup sehat untuk pengendalian lemak tubuh orang yang obesitas bersifat unik atau personalized karena potensi keunikan atau pembeda seseorang dengan orang lain dalam responsnya terhadap diet. Faktor yang mempengaruhi kelebihan lemak tubuh atau obesitas itu kompleks dan tidak hanya soal diet, olahraga dan tidur, serta pengelolaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih ada faktor lain seperti genetik, kondisi awal komposisi tubuh, kondisi masa lalu, misalnya pernah stunting atau obesitas, stres, keseimbangan hormon, enzim, fisiologi, inflamasi, probiotik, jenis kelamin, umur, polusi atau toksik, lingkungan, penyakit penyerta, dan lain-lain beserta interaksinya dalam merespons dan direspons oleh makanan dan zat didalamnya.

Misalnya saja diet sangat rendah energi (SRE) belum tentu cocok bagi semua orang obesitas. Juga belum tentu semua orang obesitas punya kemampuan yang sama dalam ketahanan merespons keluhan atau efek samping yang dihadapi dalam program diet SRE, seperti lapar, pusing, mual, lemas, sembelit, kram, dan potensi risiko terjadinya batu empedu dan rambut gampang rontok setelah enam bulan.

Studi meta-analisis menunjukkan efek sindrom yoyo setelah sekian tahun dari diet SRE tidak berbeda dengan efek diet rendah energi. Jika orang yang obesitas perlu mengikuti diet SRE, maka akan perlu asesmen persyaratan tertentu dan di bawah pengawasan tenaga profesional agar minim risiko.

Di Amerika Serikat, diet SRE tidak diperkenankan bagi anak dan remaja, ibu hamil, menyusui, dan punya penyakit serius seperti kanker, gagal ginjal, jantung koroner, stroke, dan gangguan psikologis serius, hanya diperbolehkan bagi orang obesitas dengan kriteria tertentu, misalnya indeks massa tubuh lebih dari 30, kelebihan berat badan minimal 30 persen, atau pertimbangan lain.

Calon klien juga harus bersedia bekerja sama dengan dokter, pakar diet, nutrisionis olahraga, dan bila perlu psikolog. Selain juga perlu diases dan diagnosis, mencakup aspek medik, gizi, olahraga, dan psikososial yang penting untuk pengaturan gaya hidup secara holistik, agar tidak terjadi sindrom yoyo demi mencapai berat badan ideal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Bahaya Makan Mi Instan Berlebihan yang Perlu Diketahui

10 jam lalu

Pengunjung mengolah mie instan di toko Good Noodle di Bangkok, Thailand, 21 Maret 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
7 Bahaya Makan Mi Instan Berlebihan yang Perlu Diketahui

Konsumsi mi instan di Indonesia tertinggi kedua di dunia setelah Cina pada 2023. Ini bahaya makan mi instan berlebihan yang harus diketahui.


Bukan Program Makan Bergizi Gratis, Fakultas Peternakan UGM Bagikan Telur Rebus Gratis untuk Mahasiswa Selama UTS

4 hari lalu

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM membagikan telur rebus gratis kepada para mahasiswa yang tengah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Dok.UGM
Bukan Program Makan Bergizi Gratis, Fakultas Peternakan UGM Bagikan Telur Rebus Gratis untuk Mahasiswa Selama UTS

Fakultas Peternakan UGM berinisiatif bagikan telur rebus gratis kepada mahasiswa yang sedang mengikuti UTS. Ini tujuannya.


Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

6 hari lalu

Ilustrasi usus besar. Cellularhealthinc.com
Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

Gastroenterolog mengingatkan risiko serius mengonsumsi suplemen pembersih usus besar, termasuk gagal ginjal. Apalagi risiko lainnya?


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

8 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


Tambah Massa Otot Demi Superman, Berat Badan David Corenswet Capai 108 Kg

11 hari lalu

David Corenswet  dalam film Superman. Foto: Instagram/@jamesgunn
Tambah Massa Otot Demi Superman, Berat Badan David Corenswet Capai 108 Kg

Demi peran Superman, David Corenswet berusaha keras menambah massa otot sampai ukuran bajunya menjadi XXL.


Konten Kreator Shani Amelia Cerita Perjuangan Diet Sehat Selama 6 Bulan

11 hari lalu

Shani Amelia setelah berhasil menurunkan berat badannya dalam waktu enam bulan. Foto: Instagram.
Konten Kreator Shani Amelia Cerita Perjuangan Diet Sehat Selama 6 Bulan

Shani Amelia membagikan perjalanannya berhasil diet dalam waktu enam bulan. Ia bercerita tentang pola makan, olahraga, hingga asupan gizi seimbang.


4 Manfaat Diet Rendah Garam

12 hari lalu

Ilustrasi garam epsom. Shutterstock
4 Manfaat Diet Rendah Garam

Berikut beberapa manfaat diet rendah garam bagi kesehatan tubuh.


5 Cara Diet Rendah Garam

12 hari lalu

Ilustrasi garam. Shutterstock
5 Cara Diet Rendah Garam

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan jika Anda ingin melakukan diet rendah garam.


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

17 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

17 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

Dokter kandungan menjelaskan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.