Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semakin Malas Sikat Gigi Saat Pandemi? Awas Dampak Buruknya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pelajar menggosok gigi dihalaman sekolah mereka Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, 18 Maret 2016. Bram Selo Agung/Tempo
Pelajar menggosok gigi dihalaman sekolah mereka Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah, 18 Maret 2016. Bram Selo Agung/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang di masa pandemi COVID-19 fokus menjaga kesehatan fisik dan mentalnya namun tak terlalu memprioritaskan kesehatan gigi dan mulut. Hal itu diungkapkan sebuah survei global melibatkan 8 negara termasuk Indonesia.

Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, Ratu Mirah Afifah mengatakan, studi yang dilakukan Pepsodent melibatkan sekitar 6.700 orang responden berusia di atas 18 tahun itu.

Studi memperlihatkan, khusus untuk Indonesia, sebanyak 70 persen masyarakat memang memberi perhatian ekstra pada kesehatan fisik dan mental, sementara perawatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas.

Lebih lanjut, sekitar 64 persen responden dua kali lebih mungkin mencuci tangan dibandingkan menyikat gigi (31 persen) dan 52 persen dari mereka menggunakan pembersih tangan lebih sering daripada obat kumur (20 persen).

Khusus untuk perilaku menyikat gigi, sebanyak 30 persen orang dewasa pernah melewati kegiatan sikat gigi sehari penuh tanpa menyikat gigi. Ketika ditanya alasannya, sekitar 46 persen mengaku malas melakukannya.

Temuan lainnya, sekitar 13 persen responden tidak menyikat gigi dua kali sehari dan bahkan 25 persen berangkat bekerja tanpa menyikat gigi terlebih dulu.

"Ini memang menunjukkan sebelum pandemi pun orang kurang memperhatikan (kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut). Saat pandemi keadaan lebih berat lagi," kata Mirah dalam sebuah konferensi pers virtual yang digelar, Jumat 19 Maret 2021.

Baca: 3 Buah yang Direkomendasikan Dokter untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebiasaan buruk ini pun memunculkan masalah. Hasil survei memperlihatkan, 73 persen orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Lima masalah terbesar yang sering diderita antara lain: mulut kering (36 persen), bau mulut (34 persen), gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi yang menjadi tanda awal peradangan gusi (34 persen), nyeri gigi dan gusi (31 persen) dan gigi berlubang (25 persen).

Menangapi temuan survei, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Sri Hananto Seno mengatakan, selama pandemi yang mengharuskan orang-orang bekerja dari rumah, menyebabkan motivasi sikat gigi menurun dan memunculkan banyak masalah mulai dari plak, karang gigi, abses, gingivitis, periodontitis hingga stomatitis.

Menurut dia, sebagian orang menyikat gigi saat akan keluar rumah sementara saat di dalam rumah cenderung menyepelekan salah satu kebiasaan hidup bersih dan sehat itu.

"Harus menjaga oral hygiene, sikat gigi dua kali sehari. Kalau rongga mulut sehat, gigi tidak berlubang, gusi sehat ke dalamnya juga sehat. Dengan menyikat gigi teratur, berkumur bisa mengurangi dan menghilangkan kuman atau mikroorganisme di rongga mulut," tutur Seno.

Di sisi lain, permasalahan gigi yang muncul juga karena penyebab lainnya yakni abainya orang pada kondisi bulu sikat yang sudah rusak dan kurang peduli pada kondisi gigi termasuk mengenai pentingnya penanganan sakit gigi.

Dia mengajak, orang tua mengingatkan anak-anak mereka melakukan tindakan pencegahan kerusakan gigi dan mulut dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari yakni pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

2 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

11 hari lalu

Ilustrasi menggosok gigi.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

Tahukah Anda membilas dengan air setelah sikat gigi sebenarnya berbahaya, bukan baik? Ini dampaknya menurut pakar.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

23 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

24 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

25 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Ragam Masalah Kesehatan Mulut yang Mengindikasikan Kondisi Lebih Serius

31 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Ragam Masalah Kesehatan Mulut yang Mengindikasikan Kondisi Lebih Serius

Kesehatan mulut yang buruk bisa terkait penyakit jantung, demensia, diabetes, kanker. Kadang masalah begitu umum sehingga kita tak menganggap serius.


Penyebab Bau Mulut saat Puasa Menurut Dokter Gigi

35 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
Penyebab Bau Mulut saat Puasa Menurut Dokter Gigi

Dokter gigi menerangkan bau mulut umumnya dialami oleh orang yang puasa Ramadan dan pemicunya, Jaga juga kesehatan gigi dan mulut.


Kilas Balik Penetapan 20 Maret sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia

36 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Kilas Balik Penetapan 20 Maret sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia memberikan kesempatan bagi masyarakat global meningkatkan kesadaran pentingnya perawatan gigi dan mulut.