Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 5 Kepribadian Introvert, Anda Termasuk?

Reporter

image-gnews
ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada istilah introvert dan ekstrovert yang disebut ketika membicarakan soal kepribadian seseorang. Kepribadian sendiri merupakan suatu tingkah laku yang ditempatkan di lingkungan sosial, atau juga kesan mengenai diri yang diinginkan agar ditangkap oleh lingkungan sosial.

Carl Gustav Jung seorang ilmuan yang mengembangkan konsep psikologi analitik atau psikoanalisis, membagi kepribadian menjadi dua yakni introvert dan ekstrovert. Dia menjelaskan, ketika orientasi segala sesuatu ditentukan oleh faktor-faktor objektif, faktor-faktor luar, maka orang tersebut memiliki orientasi yang ekstrovert.  Demikian sebaliknya jika ada orang yang mempunyai tipe dan orientasi introvert, berarti faktor-faktor yang berpengaruh adalah faktor subjektif yakni yang berasal dari dunia batin sendiri.

Kepribadian Introvert adalah orang yang suka dengan lingkungan yang tenang dan sedikit stimulasi, sebab invrovert cenderung merasa terkuras energinya setelah bersosialisasi,  untuk mendapatkan kembali energi mereka memilih untuk berdiam diri.

Selain itu kepribadian Introvert sangat senang untuk melakukan aktivitas yang bersifat soliter dimana ia dapat melakukan aktivitas sendirian tanpa bantuan orang lain, bukan berarti tidak bisa bersosialisasi seperti kebanyakan asumsi menilai kepribadian introvert, orang-orang dengan kepribadian introvert cenderung memberikan perhatian lebih berpusat pada diri sendiri, termasuk menentukan perilakunya sendiri. Seorang dengan kepribadian introvert menyukai kegiatan seperti menulis, membaca, mengoperasikan komputer, menonton film, memancing dan lain sebagainya.

Baca: 6 Tips Untuk Introvert Mengatasi Kelelahan Bekerja Dari Rumah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir dari laman Pusat  bidang Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling  milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan ada beberapa ciri untuk mengetahui keperibadian introvert.

  1. Tidak banyak bicara dan suka menyendiri.
  2. Introvert suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat.
  3. Introvert cukup jago dalam menebak karakter orang.
  4. Introvert akan banyak berpikir sebelum berbicara.
  5. Orang dengan kepribadian introvert suka pembicaraan yang berat

 Beberapa pandangan menilai bahwa orang dengan kepribadian Introvert adalah kepribadian anti sosial, padahal orang dengan kepribadian Introvert tetap terlibat da berinteraksi di lingkungan sosialnya namun tak seintens seperti yang diharapkan orang-orang sekitarnya, sebab melakukan hal tersebut akan banyak menghabiskan energinya. Hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah dophamine pada kepribadian introvert.

Dophamine merupakan senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan eangsangan ke seluruh tubuh, di mana mempengaruhi berbagai akktivitas manusia, mulai dari kemampuan menggerakkan nggota tubuh, kemampuan mengingat juga hormon yang mempengaruhi kemampuan memusatkan perhatian. 

Maka pengaruh untuk memusatkan perhatian, tindakan yang diambil para kepribadian introvert cenderung fokus dengan dirinya sendiri, sehingga dalam beberapa hal kepribadian ini suka memperhatikan orang-orang disekitarnya dan tenggelam dalam pikirannya sendiri dengan mengobservasi lingkungannya, dan itu menyenangkan bagi mereka. 

TIKA AYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

3 jam lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

3 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

3 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

7 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

7 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

7 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

9 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.