Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Bakteri Bulu Kucing Bisa Jadi Sumber 4 Penyakit Ini

Reporter

image-gnews
Seekor kucing terlihat di Ailuromania Cat Cafe, di mana pelanggan dapat bersantai di antara kucing yang mendengkur atau mengadopsi kucing liar di Dubai, Uni Emirat Arab 24 Februari 2021. Gambar diambil 24 Februari 2021. [REUTERS / Rula Rouhana]
Seekor kucing terlihat di Ailuromania Cat Cafe, di mana pelanggan dapat bersantai di antara kucing yang mendengkur atau mengadopsi kucing liar di Dubai, Uni Emirat Arab 24 Februari 2021. Gambar diambil 24 Februari 2021. [REUTERS / Rula Rouhana]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memelihara kucing menjadi pilihan banyak orang. Namun, pilihan untuk memelihara kucing bukan tanpa risiko. Kucing merontokkan bulunya dalam jumlah besar. Bulu kucing dapat memengaruhi kesehatan Anda dengan cara yang tidak terduga. Hal ini dikarenakan bulu kucing bisa mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit.

Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan ada beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh bulu kucing, 4 di antaranya:

  1. Campylobacteriosis

Campylobacter adalah bakteri yang dapat membuat manusia dan hewan mengalami penyakit campylobacteriosis. Penyakit ini tersebar apabila bersentuhan dengan kotoran hewan yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Kucing biasanya terinfeksi karena memakan daging mentah yang terkontaminasi dan membuang bakteri di kotorannya. Biasanya, Campylobacter menyebar ketika orang tidak mencuci tangan setelah menyentuh hewan atau makanan, kotoran, mainan, atau tempat tidur. Terkadang juga dapat menginfeksi Anda melalui luka terbuka.

Kucing yang terinfeksi kadang tampak sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi Campylobacter. Terkadang mengalami diare yang mungkin berdarah. Orang yang terinfeksi campylobacteriosis bisa mengalami diare, deman, dan kram pada perut perut. Diare bisa disertai mual dan muntah. Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 sampai 5 hari setelah terinfeksi dan berlangsung sekitar 1 minggu.

  1. Penyakit cakaran kucing ( Cat Scratch Disease)

Penyakit cakaran kucing merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Kucing dapat terinfeksi melalui gigitan kutu, berkelahi dengan kucing lain yang terinfeksi, atau transfusi darah.

Sekitar sepertiga hingga setengah dari kucing telah terpapar bakteri dalam hidupnya. Meskipun sebagian besar kucing yang terinfeksi tidak tampak sakit, beberapa kucing mungkin mengalami penyakit ringan dengan demam yang berlangsung selama kurang lebih 2 sampai 3 hari. Penyakit ini jarang dapat menyebabkan gejala yang lebih serius pada kucing, termasuk muntah, mata merah, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, atau nafsu makan menurun.

Orang dapat terpapar bakteri melalui cakaran atau jilatan kucing yang terinfeksi. Tanda jika mengalami infeksi ringan adalah dengan munculnya benjolan kecil yang menonjol, dan padat di lokasi goresan dan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat area goresan. Gejala ini terjadi 1 sampai 3 minggu setelah terpapar. Infeksi juga dapat menyebabkan demam, dan terkadang infeksi mata, nyeri otot, atau gejala yang lebih parah.

Baca: Ingin Memelihara Kucing, Kenali Dulu 5 Karakter Kucing

  1. Kurap
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kurap adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur yang dapat menginfeksi kulit, rambut, atau kuku pada manusia dan hewan. Kurap menyebar melalui kontak langsung dengan hewan atau orang yang terinfeksi, atau bisa juga dari lingkungan. Siapapun bisa terkena kurap.

Beberapa kucing mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi kurap, tetapi biasanya memiliki area kecil di mana rambut rontok di sekitar telinga, wajah, atau kaki dengan kulit bersisik atau berkerak. Anak kucing merupakan yang paling sering terkena.

Orang yang terinfeksi kurap biasanya merasakan gatal, muncul di hampir semua bagian tubuh. Ditambah dengan kemerahan, bersisik, pecah-pecah pada kulit, atau ruam. Jika infeksi ada di kulit kepala atau jenggot, rambut bisa rontok. Kuku yang terinfeksi bahkan bisa berubah warna, menebal, atau bisa menjadi hancur.

  1. Toksoplasma

Toksoplasma adalah disebabkan oleh parasit yang terdapat di dalam tanah, air, daging, atau kotoran hewan yang tertular, khususnya kucing. Orang bisa terkena toksoplasma melalui kontak dengan kotoran kucing atau dengan makan daging atau kerang yang kurang matang. Kucing dapat terinfeksi jika memakan hewan yang terinfeksi seperti burung, atau hewan kecil lainnya. Parasit tersebut kemudian ke luar dari kotoran kucing, mencemari lingkungan atau tempat kotoran kucing.

Orang bisa terinfeksi dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Bisa juga apabila tidak mencuci tangan setelah membersihkan tempat kotoran kucing atau bersentuhan dengan apa pun yang terkontaminasi oleh kotoran kucing.

Siapa pun bisa terkena toksoplasma, tetapi orang dengan sistem kekebalan lemah lebih cenderung mengalaminya secara serius. Kebanyakan orang sehat yang terkena toksoplasma tidak memiliki gejala, tetapi beberapa lainnya mungkin memiliki gejala mirip flu ringan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat mengalami komplikasi yang lebih serius dari toksoplasma, termasuk penyakit otak. Wanita hamil yang terinfeksi parasit dapat menularkan infeksi tersebut ke janin mereka, sehingga dapat menyebabkan cacat lahir.

itulah 4 penyakit yang dapat disebabkan oleh bahaya bulu kucing. untuk menghindari terkena penyakit tersebut, rawat kucing Anda dengan benar dan pastikan juga kebersihannya.

ANNISA FEBIOLA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Tak Banyak Diketahui Orang, Ini Fungsi Utama Kumis Kucing

Banyak yang tidak mengetahui jika kumis kucing membantu kucing mendarat dengan selamat ketika melompat tingggi. Berikut fakta lainnya.


5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

3 hari lalu

ilustrasi kucing bengal (pixabay.com)
5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memahami dan mengenali berbagai macam kepribadian kucing peliharaan Anda.


8 Tips Merawat Kucing Anggora

3 hari lalu

Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

5 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

11 hari lalu

Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) milik Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University membuka fasilitas penitipan hewan peliharaan pada saat hari raya. Fasilitas tersebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara. IPB.ac.id
IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.


Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

12 hari lalu

Ilustrasi penitipan hewan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

18 hari lalu

Seekor kucing liar tampak duduk di atas tiang pembatas dekat Zebra Cross saat pekerja kantoran dan warga menyeberangi jalan, di Jalan Dr. Prof. Satrio, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024. Berdasarkan data Pet Secure, Indonesia masuk dalam negara dengan populasi kucing terbanyak di dunia. TEMPO/Imam Sukamto
Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

Kucing merupakan makhluk hidup yang butuh makan. Namun apa jadinya jika kucing kekurangan makan karena tertinggal saat mudik.