Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksim Kering Tak Bisa Sembuh Total, Ini 9 Faktor Penyebab Kambuh

Reporter

image-gnews
Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com
Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eksim kering atau secara ilmiah penyakit ini disebut Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit kulit yang terjadi inflamasi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti riwayat keluarga (keturunan), riwayat penyakit asma, rhinitis.

Faktor imun, sebab peningkatan dari antibodi di dalam serum terdapat antigen dari makanan atau inhalasi. Faktor stress emosional, sebab gatal sering timbul saat banyak pikiran. Faktor Perubahan suhu atau kelembapan udara, suhu lingkungan dengan kelembapan rendah menyebabkan overheating, kulit kering dan gatal, total menyebabkan peningkatan aktifitas sel-sel inflamasi

Ciri Inflamasi yang terjadi pada penderita eksim kering, menurut sumber Alomedika mengatakan sangat bervariasi dan dapat terjadi di waktu yang bersaman dan waktu yang berbeda, ada  tiga yakni  Lesi kulit akut ditandai eritema yakni  kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-pembuluh darah berbatas tidak tegas, papul, papulovesikel, erosi, dan eksudat.

Lesi kulit subakut seperti plak eritematosa, ekskoriasi kerusakan kulit yang lebih dalam dari pada kulit sehingga berdarah (lecet), berskuama, dan papul adalah tonjolan kulit yang kecil, berbatas jelas dan padat.

Ketiga, lesi kronik berupa plak likenifikasi kulit yang ditandai dengan bintil-bintil kecil padat, teratur secara berkelompok, kulit jadi tampak jadi lebih tebal dan garis-garis kulit menjadi lebih jelas, kehitaman.

DA ini merupakan jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan jadi penyakit ini timbul kambuh-kambuhan, maka harus dilakukan perawatan yang rutin dan baik dengan berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Baca: Eksim Berawal Dari Kulit Kering Hindari Penyebabnya

Eksim dapat menjadi luka parah atau lambat penyembuhannya sebab ada faktor yang mempengaruhi, dikutip dari publikasi Jurnal Keperawatan faktor tersebut seperti:

1. Gizi buruk, Gizi buruk memperlambat penyembuhan luka karena untuk proses penyembuhan luka, diperlukan bantuan vitamin dan zat-zat lain dalam tubuh yang bekerja bersama-sama.Daya tahan tubuh tertekan.

2. Penggunaan obat kemoterapi memperlambat penyembuhan luka. Karena dalam proses penyembuhan, diperlukan sistim kekebalan tubuh untuk membersihkan sisa-sisa jaringan mati dan membuat daerah luka siap untuk diperbaiki,  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Penyakit, Penyakit dapat mempengaruhi seluruh tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak menjadi terganggu. Penyembuhan berjalan lebih lambat dari biasanya.

4. Diabetes, kadar gula darah tidak terkontrol pada Penderita diabetes membuat luka maka luka tersebut sulit sembuh.

5. Radiasi, hal ini dapat hambat pembentukan kolagen yang diperlukan dalam penyembuhan luka. Luka lebih rapuh meski sudah sembuh juga mudah kambuh kembali,

6. Stres, Energi tubuh digunakan untuk mengatasi keadaan stres sehingga penyembuhan luka menjadi terhambat

7. Usia, Semakin usia bertambah tua, mekanisme sel lebih lambat dan bekerja dengan kurang efektif sehingga dalam penyembuhan jadi lebih lama.

8. Infeksi, terjadinya Tubuh selain harus bekerja dalam menyembuhkan luka, juga harus bekerja dalam melawan infeksi yang ada, sehingga tahap peradangan berlangsung lebih lama

9. Merokok, kandungan Nikotin sebabkan diameter pembuluh darah mengecil sehingga aliran darah yang membawa oksigen ke daerah luka juga berkurang. Selain itu, kandungan Karbon dapat menimbulkan kematian dari jaringan.

Pengobatan eksim kering bisa dilakukan dengan pemberian kortikosteroid topikal, berguna untuk mengatasi inflamasi/ peradangan yang membuat rasa gatal dan kering. Selanjutnya pemberian Antibiotik, juga pemberian Anti Pruritus/Sedatif, untuk mengurangi rasa gatal, dimana kecemasan juga mempengaruhi timbulnya dermatitis atopik.

TIKA AYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

7 jam lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

3 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

8 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

9 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

22 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.