Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bilang Terima Kasih dan Maaf Bantu Anak Belajar Empati dan Kebaikan Hati

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi ibu dan anak/Danone
Ilustrasi ibu dan anak/Danone
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Fathya Artha Utami mengingatkan pentingnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak sejak dini untuk membekali mereka bertumbuh secara menyeluruh. "Tidak hanya sehat dan cerdas, tetapi juga memiliki kebaikan hati. Dengan begitu anak-anak dapat menjadi pribadi yang produktif dan berjiwa sosial di masa depan," katanya dalam webinar bertajuk Sambut Ramadan, Bebelac Ajak Orang Tua Melatih Empati Anak Kepada Ribuan Anak Yatim Melalui #AnakHebatBerbagi pada Kamis 25 Maret 2021.

Kemampuan anak dalam bersosialisasi penting untuk tumbuh kembangnya di masa depan. Anak yang supel lebih mudah berteman dan diterima oleh teman-teman sebayanya. Mengajarkan anak untuk berbuat baik sedini mungkin turut melatih kemampuan sosialnya.

Menurut Fathya, Anda bisa mengajarkan hal-hal sederhana misalnya mengajaknya bersyukur, peduli pada sesama hingga melibatkan anak dalam aktivitas sosial. Hal ini bisa berkontribusi terhadap perkembangan sosial emosional anak. "Melatih empati adalah proses panjang untuk membesarkan anak yang memiliki kebaikan hati. Meski begitu, ada cara-cara sederhana yang dapat orang tua lakukan dalam keseharian. Misalnya mengajak anak untuk bersyukur, bercerita tentang pentingnya membantu sesama, serta mengekspresikan kepedulian mereka terhadap orang lain maupun lingkungan," kata dia.

Memberikan contoh yang baik adalah salah satu cara efektif mengingat anak adalah seorang peniru ulung. Dia menjelaskan, berbuat baik bukan cuma kepada orang lain, tetapi juga diri sendiri. Berbuat baik kepada diri sendiri membuat anak merasa aman dan cukup.

Ketika anak sudah merasa aman, dia bisa lebih banyak berbuat hal-hal positif untuk orang lain. Perlahan, anak juga belajar mengenai arti dan tujuan hidup yang positif. Ke depannya, buah hati tumbuh jadi individu optimistis, terbuka terhadap dunia luar, punya empati, mampu berinteraksi lebih baik. "Yang terpenting anak punya pertemanan sehat, jadi kunci bagaimana mereka bisa tumbuh jadi individu yang merasa secure, sehat fisik dan mental," ujar dia.

Dia menuturkan, ada riset menarik yang menemukan hubungan antara berbuat baik dan reaksinya terhadap tubuh. Dalam riset tersebut, disebutkan rasa stres menurun ketika seseorang melakukan kebahagiaan. Anak yang sejak kecil diajari berbuat baik juga bisa merasakan kebahagiaan, katanya.

Tak perlu langkah besar untuk mengajari anak jadi orang yang baik. Gestur sederhana seperti tersenyum, menyapa dengan ramah, mengucapkan terima kasih dan maaf, bisa dilakukan orangtua selagi anak masih kecil. Ketika anak sudah mulai bisa bicara, orangtua bisa mengajak anak untuk merefleksikan apa yang sudah ia lakukan. "Ajak diskusi, 'bagaimana tadi rasanya melihat temannya senyum (saat anak berbuat baik)? Anak akan menyadari bahwa apa yang dilakukan punya dampak, dan (kebaikan) bisa dia duplikasi nanti ke depannya," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selebritas yang juga seorang ibu, Syahnaz Sadiqah termasuk salah satu sosok yang mengaku memiliki perhatian besar terhadap perkembangan sosial emosional anak. "Sebagai orang tua, aku ingin sekali Zayn dan Zunaira bisa tumbuh menyeluruh, bukan cuma pintar, berani, tetapi juga punya kebaikan hati. Aku sadar aku perlu memberi contoh baik dan juga melibatkan mereka dalam kegiatan yang edukatif tetapi tetap menarik," kata dia.

Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan ekonomi dan ini sebenarnya bisa menjadi area anak untuk belajar berbuat kebaikan. Data gabungan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menunjukkan 1 dari 4 anak-anak di Indonesia dengan anggota keluarga lebih dari 7 orang menghadapi tantangan ekonomi.

Baca: Imun Anak Baik Bila Kesehatan Saluran Cerna Buah Hati Dijaga

Secara lebih umum, di 2020 BPS juga melaporkan jumlah penduduk yang menghadapi tantangan ekonomi meningkat cukup signifikan di masa pandemi yaitu 10,19 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini masih melampaui level yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu di bawah 10 persen dari total penduduk.

Sebagai salah satu upaya membantu menghadapi tantangann ekonomi ini, VP Marketing SN Indonesia Sri Widowati mengajak orang tua dan anak-anak mereka terlibat dalam tujuan sosial misalnya anak-anak di panti asuhan. Hal ini agar lebih banyak anak Indonesia yang tercukupi kebutuhan nutrisinya dan bisa merayakan Idul Fitri dengan sehat dan ceria.

Anda misalnya bisa memberi pesan semangat dalam bentuk foto yang nantinya akan pihak Bebelac kompilasi dan berikan bersama donasi kepada anak-anak yatim piatu. Menurut Syahnaz, kegiatan sosial semacam ini bisa jadi wadah yang baik untuk berdonasi, melibatkan dua buah hatinya untuk memberi pesan kebaikan sekaligus membantu mencukupi kebutuhan gizi anak yatim piatu di bulan Ramadhan ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Kemanusiaan Dalam Proses Pendidikan, Belajar Gaya Antropomorfisme dan Empati

7 hari lalu

Seorang wanita memeriksa tanaman anggrek di atap rumahnya di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022. Pemanfaatan atap rumah (rooftop) menjadi solusi untuk bercocok tanam di tengah minimnya lahan terbuka di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kemanusiaan Dalam Proses Pendidikan, Belajar Gaya Antropomorfisme dan Empati

Mickey Mouse atau dalam bentuk objek mati yang dihidupkan seperti buku cerita yang berbicara merupakan satu contoh antropomorfisme dan empati.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

9 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

10 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

11 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

13 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.