TEMPO.CO, Jakarta - Anda sebaiknya meluangkan waktu untuk menjalani karantina bila bepergian dengan orang yang belum sepenuhnya disuntik vaksin Covid-19. Seiring semakin banyak orang yang divaksin, destinasi mulai menyesuaikan aturan karantina tetapi pelancong harus tetap mengikuti pedoman karantina setempat saat tiba di tujuan atau pulang dari perjalanan.
Profesor kesehatan masyarakat dari Universitas George Washington, Leana Wen, menyatakan Anda tidak perlu melakukan karantina setelah bepergian apabila telah menyelesaikan vaksinasi. Hal senada diungkapkan profesor kedokteran di Universitas Emory, Carlos del Rio. Menurutnya, karantina mungkin tidak diperlukan tetapi orang perlu menjalani tes COVID-19 sebelum, selama, dan setelah bepergian.
"Saya rasa semakin banyak jawabannya adalah tidak," katanya, seperti dikutip dari Insider, merujuk perlunya karantina pascaperjalanan. "Saat ini, bagaimanapun dan karena fakta masih banyak penularan dari komunitas, saya tetap percaya tes itu penting."
Dia mengatakan pelancong yang sudah divaksinasi tetap harus menjalani tes beberapa hari sebelum perjalanan, 4-5 hari setelah tiba di tujuan, dan sekali lagi ketika kembali ke rumah. Kepala petugas kesehatan di Universitas Michigan, Preeti Malani, menyatakan apa yang dilakukan saat bepergian lebih penting daripada status vaksinasi.
"Bila vaksinasi penuh dan sangat berhati-hati dalam perjalanan, ketika kembali terus berhati-hati, lalu tidak mengalami gejala, kemungkinan sangat kecil manfaatnya apabila Anda dikarantina," ujarnya.
Baca juga: 9 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Mendapat Vaksinasi Covid-19
Bahkan, bila Anda sudah vaksinasi Covid-19 dan memilih untuk tidak mengkarantina diri setelah perjalanan tetap penting untuk tetap berhati-hati di ruang publik. Anda memiliki kebebasan saat berada di kediaman pribadi dengan orang lain yang divaksinasi atau dengan serumah dengan orang-orang berisiko rendah dan tidak divaksinasi tetapi harus menjaga jarak saat berada di ruang publik seperti restoran.
Anda juga tetap perlu menjauhi keramaian, #pakaimasker, dan #jagajarak agar perjalanan lebih aman dan pada akhirnya mengurangi kebutuhan untuk karantina. Wen mendorong orang-orang memikirkan keluarga saat menilai kebutuhan untuk bepergian.
Apabila kembali dari perjalanan yang menyertakan orang-orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dan tidak, mungkin yang terbaik melakukan karantina. "Saya pikir orang harus sangat berhati-hati dan memikirkan risiko dalam keluarga sendiri. Anda tidak ingin menyebarkan virus corona ke anggota keluarga yang tidak vaksinasi," tuturnya.