Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Habis Bepergian tapi Sudah Divaksin Covid-19, Tetap Karantina biar Aman

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock
Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda sebaiknya meluangkan waktu untuk menjalani karantina bila bepergian dengan orang yang belum sepenuhnya disuntik vaksin Covid-19. Seiring semakin banyak orang yang divaksin, destinasi mulai menyesuaikan aturan karantina tetapi pelancong harus tetap mengikuti pedoman karantina setempat saat tiba di tujuan atau pulang dari perjalanan.

Profesor kesehatan masyarakat dari Universitas George Washington, Leana Wen, menyatakan Anda tidak perlu melakukan karantina setelah bepergian apabila telah menyelesaikan vaksinasi. Hal senada diungkapkan profesor kedokteran di Universitas Emory, Carlos del Rio. Menurutnya, karantina mungkin tidak diperlukan tetapi orang perlu menjalani tes COVID-19 sebelum, selama, dan setelah bepergian.

"Saya rasa semakin banyak jawabannya adalah tidak," katanya, seperti dikutip dari Insider, merujuk perlunya karantina pascaperjalanan. "Saat ini, bagaimanapun dan karena fakta masih banyak penularan dari komunitas, saya tetap percaya tes itu penting."

Dia mengatakan pelancong yang sudah divaksinasi tetap harus menjalani tes beberapa hari sebelum perjalanan, 4-5 hari setelah tiba di tujuan, dan sekali lagi ketika kembali ke rumah. Kepala petugas kesehatan di Universitas Michigan, Preeti Malani, menyatakan apa yang dilakukan saat bepergian lebih penting daripada status vaksinasi.

"Bila vaksinasi penuh dan sangat berhati-hati dalam perjalanan, ketika kembali terus berhati-hati, lalu tidak mengalami gejala, kemungkinan sangat kecil manfaatnya apabila Anda dikarantina," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 9 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Mendapat Vaksinasi Covid-19

Bahkan, bila Anda sudah vaksinasi Covid-19 dan memilih untuk tidak mengkarantina diri setelah perjalanan tetap penting untuk tetap berhati-hati di ruang publik. Anda memiliki kebebasan saat berada di kediaman pribadi dengan orang lain yang divaksinasi atau dengan serumah dengan orang-orang berisiko rendah dan tidak divaksinasi tetapi harus menjaga jarak saat berada di ruang publik seperti restoran.

Anda juga tetap perlu menjauhi keramaian, #pakaimasker, dan #jagajarak agar perjalanan lebih aman dan pada akhirnya mengurangi kebutuhan untuk karantina. Wen mendorong orang-orang memikirkan keluarga saat menilai kebutuhan untuk bepergian.

Apabila kembali dari perjalanan yang menyertakan orang-orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dan tidak, mungkin yang terbaik melakukan karantina. "Saya pikir orang harus sangat berhati-hati dan memikirkan risiko dalam keluarga sendiri. Anda tidak ingin menyebarkan virus corona ke anggota keluarga yang tidak vaksinasi," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

22 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

26 hari lalu

Ilustrasi packing atau berkemas. Freepik.com
Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

Tips berkemas dengan metode 333 membantu traveler membawa barang bawaan lebih ringkas tapi juga tetap bisa tapill modis


5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

30 hari lalu

Ilustrasi mudik. Dok. Pegipegi
5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

Ketika ingin mudik lebaran, para ibu hamil harus memperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan dan keselamatan bayi dapar terjamin.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

30 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

38 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Tips Bepergian selama Ramadan agar Tak Ganggu Puasa

41 hari lalu

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
Tips Bepergian selama Ramadan agar Tak Ganggu Puasa

Berikut lima hal penting yang perlu diperhatikan agar agenda bepergian tidak mengganggu ibadah puasa Ramadan.


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

48 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

49 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.