Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siap Vaksinasi Covid-19? Ini yang Harus Diperhatikan Menurut Dokter Reisa

Reporter

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama kepada jemaah calon haji di Puskesmas Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 25 Maret 2021. Sebanyak 1.200 jemaah calon haji Embarkasi Kota Palembang mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama kepada jemaah calon haji di Puskesmas Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 25 Maret 2021. Sebanyak 1.200 jemaah calon haji Embarkasi Kota Palembang mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin telah terbukti melindungi manusia dari berbagai macam jenis penyakit menular, bahkan dapat menghilangkan beberapa penyakit di Indonesia. Contoh sukses vaksinasi adalah polio dan cacar varicella. Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dokter Reisa Broto Asmoro menyatakan hanya beberapa puluh negara yang memulai vaksinasi Covid-19 dari 200 lebih negara yang ada di dunia.

Ia menyarankan tiga langkah inti sebagai persiapan bagi calon peserta penerima vaksin agar proses berjalan lancar serta membawa dampak yang optimal.

“Vaksin dapat menyelamatkan nyawa. Vaksin selama ini telah terbukti dapat melindungi dari berbagai penyakit menular. Vaksin COVID-19 yang digunakan pada masa darurat pandemi efektif mengurangi risiko infeksi berat dan fatal dari COVID-19. Jadi, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan dampak yang optimal, yakni tercipta kekebalan tubuh semaksimal mungkin,” katanya.

Ia menyarankan praktik tiga langkah persiapan, sebelum mendapatkan tiga manfaat vaksinasi atau "Tiga, Sebelum Tiga". Pertama, lakukan pendaftaran dan pastikan apabila nama sudah terdaftar di dalam Sistem Satu Data Vaksinasi yang dikembangkan pemerintah.

Pada umumnya, masyarakat yang masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi akan mendapat giliran untuk divaksin di fasilitas pelayanan kesehatan, di antaranya beberapa pos vaksinasi di berbagai kota besar yang kini membuka pendaftaran daring atau kolektif. Peserta dipersilakan melakukan pendaftaran dengan cara yang tepat sesuai pentunjuk panitia penyelenggara sebelum datang ke tempat vaksinasi.

"Hindari datang langsung tanpa perjanjian karena akan membuka peluang antrean panjang dan kerumunan yang akan merugikan semua pihak," imbaunya.

Baca juga: Habis Bepergian tapi Sudah Divaksin Covid-19, Tetap Karantina biar Aman

Peserta juga diimbau untuk tetap konsisten menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan) di pos pelayanan vaksinasi. Disarankan agar calon penerima vaksin memakai baju yang lengannya dapat dilipat dengan mudah atau baju berlengan pendek. Untuk perempuan, pos vaksinasi akan menyiapkan ruang tertutup, terutama bagi yang berhijab.

Peserta vaksinasi diarahkan untuk memeriksa kesehatan dan pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sebelum divaksinasi. Bagi calon penerima vaksin, baik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, disarankan untuk memeriksakan fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan. Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan meminta rekomendasi sebelum menerima vaksin COVID-19.

“Pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat Celcius dan tekanan darah di bawah 180 per 110,” kata Reisa.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes sejak Februari 2021 telah menyatakan bahwa penderita hipertensi atau darah tinggi dapat divaksinasi apabila tekanan darahnya dalam kondisi terkontrol dan di bawah 180/110 MmHg pada saat dilakukan vaksinasi. Untuk menghindari tekanan darah tinggi pada saat pemeriksaan kesehatan, Reisa menyarankan agar calon penerima vaksin beristirahat atau tidur dengan cukup, menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok dan minum alkohol, berolahraga dengan rutin sesuai kapasitas tubuh masing-masing, dan jauhi kondisi yang dapat menimbulkan stres berat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu juga dengan penderita diabetes, dapat divaksinasi sepanjang kondisi kadar gula terkontrol dan tidak sedang mengalami gangguan akut. Penyintas kanker dapat diberikan vaksin selama tidak menjalani terapi imunosupresi. Sedangkan penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan sembuh.

Bagi masyarakat yang masih dalam pengobatan atau terapi, dianjurkan untuk tetap melanjutkan konsumsi obat-obatan yang disarankan dokter dan tidak perlu dihentikan karena hendak vaksinasi COVID-19. Untuk ibu yang sedang menyusui juga boleh menerima vaksin. Beberapa ahli bahkan menduga imunitas yang didapat ibu menyusui dapat disalurkan pada bayinya melalui Air Susu Ibu (ASI).

Ia menyarankan agar anggota masyarakat yang sudah memperoleh konfirmasi jadwal dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang hari vaksinasi. Para calon penerima vaksin Covid-19 disarankan mempelajari pertanyaan dari petugas pendamping selama proses penyaringan peserta vaksinasi.

Menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan 18 Februari 2021, setidaknya ada 14 pertanyaan yang harus bisa dijawab calon penerima vaksin di meja penyaringan. Petunjuk teknis vaksinasi COVID-19 menyatakan setiap pos vaksinasi setidaknya memiliki satu rangkaian proses dengan empat meja.

Meja Nomor 1 adalah registrasi atau verifikasi pendaftaran, Meja Nomor 2 adalah penyaringan dengan anamnesa dan pemeriksaan kesehatan, Meja Nomor 3 adalah tempat vaksinasi, dan Meja 4 adalah registrasi setelah penyuntikan yang disertai adanya ruang tunggu untuk masa observasi minimal 30 menit.

“Keempat meja ini melambangkan proses yang komprehensif. Oleh karena itu tidak bisa saling dipisahkan. Ikuti semuanya dengan persiapan yang baik dan patuhi saran petugas,” ujar Reisa.

Selama proses observasi, pelajari semua tentang dampak ringan yang umum terjadi usai vaksinasi. Kemudian, setelah menerima surat bukti sudah vaksinasi, buat agenda di kalender untuk kembali mendapatkan dosis kedua.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Reisa menilai ketiga persiapan di atas dapat membuka peluang penerima vaksin menikmati tiga dampak positif vaksin. Pertama, kekebalan tubuh penerima vaksin akan terbangun sehingga siap menghadapi serangan COVID-19 apabila sampai terpapar. Pertahanan melawan COVID-19 bukan hanya vaksin, namun pencegahan lain seperti patuh protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.

“Jangan lengah. Kita sudah melewati bulan ke-12 pandemi. Pastikan saat ini kita sudah terbiasa menjalani pola hidup baru yakni adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang bersih dan sehat, pola hidup produktif yang aman COVID-19," katanya.

Manfaat lain vaksinasi COVID-19, beban tenaga medis akan turun dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit akan meningkat drastis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

17 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

25 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

33 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

43 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

44 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

56 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.