Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Pemicu dan Gejala Stroke, Cegah sejak Muda

Reporter

image-gnews
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke bukan penyakit yang menyerang orang lanjut usia. Lindungi diri dan hindari stroke terlepas dari usia atau riwayat keluarga. Usia membuat lebih rentan terkena stroke dengan gejala tungkai melemah, bingung, sulit berbicara, bahkan kelumpuhan.

Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi efek risiko tersebut. Mengutip dari Health Harvard, berikut tujuh cara menghindari stroke.

Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang sangat besar dan bisa melipatgandakan risiko stroke jika tidak dikendalikan. Tekanan darah tinggi merupakan penyumbang risiko stroke terbesar bagi pria dan wanita. Pertahankan tekanan darah di bawah 120/80 jika memungkinkan. Untuk beberapa orang lanjut usia, hal ini mungkin tidak dapat dilakukan karena efek samping pengobatan atau pusing saat berdiri.

Menurunkan berat badan
Obesitas serta komplikasi yang terkait dengannya, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes, meningkatkan kemungkinan terkena stroke. Jika kelebihan berat badan, maka turunkanlah secara perlahan, setidaknya 5 kg.

Baca juga: Cara Menurunkan Risiko Stroke yang Mengancam Jiwa

Rutin berolahraga
Olahraga berkontribusi menurunkan berat badan dan tekanan darah. Olahraga juga bisa mencegah stroke sejak muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stop minuman beralkohol
Minum sedikit alkohol tidak apa-apa dan ini dapat menurunkan risiko stroke. Studi menunjukkan jika minum sekitar satu gelas per minggu, maka risikonya mungkin lebih rendah. Namun, saat sering mengonsumsi alkohol, maka risiko akan meningkat tajam.

Obati fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur yang menyebabkan pembentukan gumpalan di jantung. Gumpalan tersebut kemudian dapat menyebar ke otak, mengakibatkan stroke. Fibrilasi atrium membawa risiko stroke hampir lima kali lipat.

Obati diabetes
Memiliki gula darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu, membuat penggumpalan darah lebih mungkin terbentuk di dalamnya. Jagalah gula darah agar tetap terkendali.

Berhenti merokok
Merokok bisa mempercepat pembentukan gumpalan dan pengentalan darah. Diet sehat, olahraga teratur, dan berhenti merokok adalah cara untuk mencegah risiko stroke sejak usia muda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

14 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

22 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

4 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

6 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?