TEMPO.CO, Jakarta - Halitosis atau bau mulut dapat dialami oleh setiap orang tanpa diketahui penyebabnya. Bahkan keanyakan orang tidak menyadari, mulutnya mengeluarkan bau tak sedap. Hal ini dapat menjauhkan penderita dari pergaulan, bahkan orang terdekat seperti teman, pacar, bahkan saudara sendiri.
Ketahui tanda Anda menjadi salah satu penderita halitosis. Waspadai ketika orang yang berbicara kepada kita secara refleks menjauh karena terganggu dengan adanya bau mulut.
Dikutip dari Jurnal Kesehatan Gigi, napas bau diakibatkan oleh Volatile Sulphur Compounds (VSC’s) yaitu merupakan komponen gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam rongga mulut.
Ada dua penyebab bau mulut, pertama, fisiologis dimana nafas bau berasal dari permukaan lidah. Kedua, patologis, bau mulut yang berasal dari keparahan saku gusi.
Kedua hal tersebut dikarenakan kebersihan mulut yang buruk, sisa makanan yang terbenam, pemakaian gigi tiruan yang kotor, kanker di mulut dan radang tenggorokan.
Secara sederhana, bau mulut juga bisa disebabkan makanan yang dikonsumsi, misalnya, petai, durian, jengkol, dan bawang putih. Makanan tersebut dapat menimbulkan bau yang khas di mulut.
Bau mulut 90 persen berasal dari rongga mulut, penyebab utama halitosis yaitu penguraian protein oleh bakteri. Proses penguraian menjadi salah satu factor penyebab bau mulut karena ketika proses ini iberlangsung menghasilkan gas yang berbau, seperti hidrogen sulfida, metil mercaptan, kadaver, skatol, dan putricine. Maka dari itu produk makanan kaya protin dapat menyebabkan bau mulut.
Baca: Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Penyakit Tips Cara Mengatasinya
Bau mulut tidak hanya bersumber dari mulut saja, 10 persen kasus bau mulut berasal dari kelainan sistemik. Kelainan sistemik merupakan gejala penyakit yang berhubungan dengan kelainan kondisi sistem metabolisme tubuh manusia.
Penyakit dalam tubuh yang dapat menyebabkan bau mulut, yaitu Ketoacidosis, yaitu ddiabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh, keton yang dalam jumlah besar dapat menghasilkan bau napas yang tidak sedap. Selain itu Obstruksi Usus, bahkan nafas bisa berbau tinja, jika seorang penderita muntah dengan waktu yang lama, dan ada beberapa penyakit lainnya yang dapat menimbulkan bau mulut.
Pengidap bau mulut memili tingkat keparahan yang bervariasi. Bahkan dapat menjadi menetap di mulut tentunya ini dapat berdampak baik secara pribadi maupun lingkungan sosial.
Jika mengalami keluhan bau mulut, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter, agar dapat diketahui penyebabnya dan dapat diatasi. Bisa jadi, bau mulut disebabkan kondisi penyakit kronis.
WILDA HASANAH