Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Vaksinasi COVID-19 tapi Masih Tertular, Mungkin Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi COVID-19 adalah langkah untuk mengakhiri pandemi. Namun, masih ada kemungkinan orang dapat tertular virus corona, bahkan setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19.

Kemungkinan tertular kembali, meski sudah vaksinasi, bisa saja terjadi. Salah satu alasan di balik ini adalah sifat eksperimental dari vaksin COVID-19. Sementara vaksin mengurangi tingkat keparahan dan kematian, dua kemungkinan paling ditakuti dari infeksi, tapi belum ada cukup bukti untuk mendukung seberapa baik vaksin mengurangi penularan dan infeksi bergejala.

Dokter juga percaya risiko tertular COVID-19 pascavaksinasi akan meningkat jika penerima tidak berhati-hati. Oleh karena itu, meskipun vaksin akan membantu menurunkan tingkat infeksi di komunitas, banyak tindakan pencegahan yang masih harus diikuti secara langsung. Berikut beberapa kesalahan yang membuat Anda berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 setelah disuntik vaksin COVID-19, seperti dilansir dari Times of India.

Malas pakai masker
Banyak orang beranggapan vaksinasi menandai awal tidak membutuhkan masker. Itu tidak benar dan mungkin bisa menjadi salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan setelah vaksinasi. Hingga mencapai kekebalan tingkat komunitas, yaitu ketika sebagian besar dunia menerima dan mendapatkan vaksin, masker masih diperlukan untuk melindungi diri.

Pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) juga merekomendasikan orang yang telah menerima dua dosis vaksin dapat melepas masker hanya dalam kondisi tertentu, yaitu jika mereka berkumpul di dalam ruangan dalam lingkungan berisiko rendah dan sesama orang yang sudah vaksinasi. Yang terpenting, Anda harus mempraktikkan serangkaian tindakan pencegahan yang sama seperti yang dilakukan sebelum vaksinasi setelah pertemuan pertama.

Baca juga: Ada Riwayat Pengentalan Darah, Lakukan Ini sebelum Vaksinasi Covid-19

Penyintas COVID tidak suntik vaksin
Bahkan jika pernah menderita COVID-19 sebelumnya, penting untuk vaksinasi. Jika tidak dan termasuk dalam kategori berisiko tinggi, Anda masih memiliki kemungkinan lebih tinggi tertular COVID-19. Karena itu, vaksinasi dapat mencegah kemungkinan infeksi. Kedua, apa yang diyakini para dokter saat ini adalah kekebalan yang didorong oleh vaksin bagi yang sudah terkena COVID-19 akan memperkuat kekebalan. Jika Anda baru-baru ini terjangkit COVID-19, tunggu setidaknya enam minggu untuk menjadwalkan vaksinasi. Ini akan memberi perlindungan maksimal terhadap virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bepergian dan tidak hati-hati
Bepergian setelah vaksinasi diasumsikan risiko yang lebih rendah selama mengikuti tindakan pencegahan. Namun, kelalaian dalam perjalanan harus tetap diperhatikan. Vaksinasi akan membuka pintu bagi orang-orang untuk bepergian dengan bebas di dunia dan banyak keluarga untuk berkumpul lagi. Namun, para ahli merasa sampai saat ini masih sedikit orang yang disuntik vaksin COVID-19 dan faktor risiko lain berkurang, bepergian harus dilakukan dengan hati-hati.

Jika tidak, masih ada risiko infeksi ulang yang membayangi. Misalnya, bepergian ke tempat-tempat berisiko tinggi, atau tempat-tempat dengan mutasi dan varian virus yang lebih baru, juga mengamati munculnya kasus-kasus baru. Mutasi baru mungkin tidak efektif dijinakkan oleh vaksin sekarang. Bepergian harus didorong hanya jika orang mengikuti tindakan pencegahan yang tepat.

Penting juga untuk mengingat secara spesifik faktor risiko dari situasi perjalanan, misalnya jika ada 2-3 orang dewasa yang tidak divaksinasi dan tinggal di daerah penularan berisiko tinggi dan mengunjungi orang lanjut usia yang divaksinasi, lebih banyak tindakan pencegahan mungkin diperlukan.

Ada gangguan kekebalan
Orang dengan gangguan kekebalan memiliki sistem imun yang rendah dan lebih rentan menderita komplikasi kesehatan. Saat ini, sementara vaksin memiliki tolerabilitas yang baik, aman, dan efektif, mungkin vaksin tersebut entah bagaimana kurang efektif untuk yang mengalami gangguan kekebalan, yang secara otomatis dapat menempatkan pada risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. Ingat, kemungkinannya tetap rendah, tapi itu masih bisa terjadi.

Untuk alasan yang sama, para dokter juga percaya orang dengan kekebalan rendah dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya mungkin juga memerlukan vaksinasi yang diperbarui untuk meningkatkan perlindungan. Orang yang vaksinasi dapat melakukan beberapa aktivitas dengan aman setelah menerima dosis yang dijadwalkan. Namun, sama seperti sebelumnya, beberapa aktivitas akan relatif lebih aman untuk dilakukan sementara beberapa akan menjadi risiko tambahan.

Hanya ketika kita mencapai tingkat imunisasi yang tinggi, yang tidak akan terjadi sampai 2022, barulah kita dapat menguraikan manfaat nyata dari vaksinasi COVID-19. Demikian pula aktivitas seperti paparan dalam ruangan, seperti mengunjungi bar, pusat keugaran, pusat komunitas, masih kurang aman. Aktivitas di luar ruangan lebih disukai karena memiliki risiko penyebaran virus yang lebih rendah. Para ahli juga percaya banyak dari faktor-faktor ini bergantung pada daerah kunjungan, tingkat imunisasi, dan riwayat kasus. Akan relatif lebih aman mengunjungi kafe di kota dengan kasus minim dibandingkan yang banyak kasus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

38 menit lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

12 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.