Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Perlu Malu Ceritakan Masalah Kesehatan Mental, Ini Saran Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi rumah sakit jiwa. TEMPO/ Subekti
Ilustrasi rumah sakit jiwa. TEMPO/ Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang sungkan menceritakan masalah kesehatan mental karena khawatir cap negatif. Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia (UI), Mega Tala Harimukthi, mengatakan orang boleh-boleh saja menceritakan masalah kesehatan mental kepada orang lain yang dipercaya.

"Boleh menceritakan ke orang lain yang dipercaya dan yang mereka nyaman. Biasanya enggak mudah juga buat mereka mau dan bisa terbuka," ujarnya.

Hal senada diungkapkan psikolog klinis dewasa dari Yayasan Pulih, Nirmala Ika. Menurutnya, masalah mental, misalnya depresi, bukan sesuatu yang memalukan untuk diceritakan kepada orang lain. Apalagi bila cerita yang disampaikan sebenarnya bisa membantu banyak orang untuk memahami kondisi penderita.

"Banyak klien saya akhirnya bisa membantu teman-temannya untuk menyadari mereka memiliki masalah emosional dan mulai mencari bantuan sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik," tutur Ika.

Baca juga: Pentingnya Pertemanan yang Sehat untuk Cegah Depresi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, menceritakan gangguan mental yang dihadapi sebenarnya bisa menjadi cara untuk menunjukkan penderita butuh sistem dukungan lingkungan atau sekedar menunjukkan sedang depresi namun bisa kembali memiliki kehidupan normal seperti orang pada umumnya.

"Alasan lain mau menunjukkan bahwa struggle is real, jadi walaupun pernah depresi mereka bisa kembali punya kehidupan normal. Apalagi kalau masa-masa gelap sudah lewat," kata Tala.

Di lain sisi, tak menutup kemungkinan orang dengan masalah mental meminta belas kasih orang-orang tertentu yang diharapkan hadir dalam hidup. Tetapi, ini tergantung masing-masing individu. Tala mengatakan mereka yang tergolong generasi Z cenderung mencari bantuan lebih cepat dan mampu mencari informasi terkait kondisi diri melalui sumber-sumber kesehatan di media. Hanya saja, ia mengingatkan untuk berhati-hati memilih orang untuk dicurhati agar justru tak berakhir dengan menyepelekan masalah mental penderita dan memicu kekambuhan kondisi yang sebetulnya sudah membaik.

"Biasanya orang akan mudah bercerita saat merasa nyaman dengan lawan bicara. Apalagi untuk masalah kesehatan mental. Saat cerita pasti dia menyelipkan harapan agar lawan bicara bisa memahami kondisi dia," ujar Tala.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

19 jam lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

8 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.


Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

8 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

Salah satu cara mendeteksi orang yang sedang dilanda stres adalah dengan melihat bagaimana aktivitas sehari-hari orang tersebut.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Jangan Anggap Remeh, Membereskan Barang Bermanfaat bagi Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi penataan rumah yang rapi. (Sumber: arsitag.com)
Jangan Anggap Remeh, Membereskan Barang Bermanfaat bagi Kesehatan Mental

Seorang dokter praktik keluarga, Faith Coleman, mengatakan ada banyak konsekuensi signifikan dari ruangan yang berantakan terhadap kesehatan mental.


Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

12 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

12 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?