TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur dan kelelahan bisa memicu risiko terpapar virus corona. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Juli-September 2020 dan dipuplikasikan di BMJ Nutrition, Prevention & Health, para periset mempelajari 2.800 tenaga kesehatan di enam negara yang diklaim berisiko tinggi tertular Covid-19.
Para peserta diberi pertanyaan seputar kebiasaan tidur, termasuk tidur siang dan masalah tidur berat lain, begitu juga tingkat kelelahan. Pada akhirnya, para peneliti menarik kesimpulan tambahan 1 jam tidur bisa menurunkan risiko terkena Covid-19 sebesar 12 persen.
Sementara itu, mereka yang mengaku mengalami kelelahan setiap hari berisiko 2,6 kali lipat tertular Covid-19, dengan waktu infeksi yang lebih lama serta gejala yang lebih berat. Kurang tidur dan kelelahan memang identik dengan meningkatnya risiko terinfeksi penyakit secara umum.
Baca juga: Awas, Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Alzheimer
Kurang tidur mempengaruhi sistem imun, membuat orang lebih mudah sakit dan terinfeksi virus. Penelitian ini diklaim sebagai yang pertama yang mengaitkan kurang tidur dan kelelahan dengan risiko Covid-19.
"Di enam negara, waktu tidur yang lebih lama berkaitan dengan risiko lebih kecil terkena Covid-19. Masalah tidur dan kelelahan akut menambah risiko terpapar Covid-19," jelas peneliti, dikutip dari Foxnews.
"Hasil penelitian kami menegaskan pentingnya menjaga kesehatan bagi para tenaga kesehatan selama pandemi. Kepedulian pada dua faktor risiko ini akan membantu menjaga kesehatan dan kinerja produktif," tambahnya.