TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Direktur Jenderal Kesehatan Keluarga, Wanita dan Anak WHO, Dr Flavia Bustreo menegaskan, membersihkan udara yang kita hirup dapat mencegah penyakit akibat pencemaran udara, penyakit tidak menular serta mengurangi risiko penyakit di antara wanita dan kelompok rentan, termasuk anak-anak dan orang tua. Pernyataan ini merujuk pada data yang dipaparkan WHO, secara global polusi udara menyumbang 7 juta kematian dini per tahun.
Sementara itu, Koordinator WHO untuk Kesehatan Masyarakat, Dr Carlos Dora mengatakan polusi udara yang berlebihan sering diakibatkan dari kebijakan sektor-sektor transportasi, energi, pengelolaan limbah, dan industri.
Jika polusi tidak segera diatasi akan terus membahayakan kesehatan manusia karena polusi mengandung nitrogen oksida (Nox), sulfur oksida (SOx), ozon dan materi partikulat yang membahayakan tubuh, dikutip unece.org. Dalam rilis Camfil Us terdapat lima penyakit akibat paparan polusi udara, yakni:
- Penyakit Jantung Iskemik atau Jantung Koroner
Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Camfil USA, Kevin Wood menjelaskan polusi udara dapat meningkatkan penyakit jantung iskemik di masyarakat. Hal ini dikarenakan penyakit jantung iskemik disebabkan adanya penumpukan kalsium atau bahan lain seperti lemak di arteri koroner yang membuat darah sulit mencapai jantung dan area tubuh lainnya. Polusi berperan dalam mempercepat penyumbatan pada arteri koroner, menyebabkan orang lebih rentan terkena penyakit jantung iskemik.
Baca: Bagaimana Polusi Udara Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
- Stroke
Partikulat yang terkandung dalam polusi udara dapat menghambat bahkan memutus suplai darah ke otak, yang menyebabkan terjadinya stroke pada manusia. Stroke sendiri jadi penyakit yang mudah menimbulkan kerusakan otak bahkan kematian.
- Bronkitis dan Emfisema
Bronkitis dan Emfisema dapat disebabkan karena terjadi kerusakan di paru-paru akibat partikel racun dalam polusi yang kita hirup.
- Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru disebabkan terjadinya pembelahan sel yang tak terkendali di dalam paru-paru, dan polusi udara seperti partikulat dan asap rokok dikaitkan dapat memicu penyakit ini.
- Pneumonia
Anak-anak lebih rentan terkena pneumonia saat sering terpapar polusi udara, hal ini dikarekankan paru-paru dan tubuh anak masih dalam proses perkembangan. Emisi jelaga serta polutan lainnya lebih parah menyerang anak-anak dibanding orang dewasa.
Mewaspadai penyakit akibat pencemaran udara itu,dengan mengetahui dampak buruk polusi udara bagi kesehatan. Untuk membantu menyelamatkan udara, mulailah dengan menanam satu atau dua pohon di pekarangan rumah. Juga sering menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi akibat asap kendaraan pribadi.
DELFI ANA HARAHAP