Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Jamu Sepanjang Pandemi Covid-19, Begini Buat Jamu Beras Kencur

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Jamu beras kencur. TEMPO/Subekti
Ilustrasi Jamu beras kencur. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jamu merupakan minuman herbal hasil dari beberapa kombinasi rempah-rempah yang kaya akan gizi bermanfaat. Indonesia sendiri tingkat konsumsi jamu termasuk masif pada setiap elemen masyarakat.

Menurut data dari Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional sepanjang masa Covid-19 sejak April hingga Mei 2020, penelitian ini menyebutkan konsumsi jamu meningkat.

Datanya,  79 persen responden mengonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama wabah Covid-19. Jenis obat herbal yang dikonsumsi rimpang jenis jahe sebanyak 1.252 orang,  kunyit sebanyak 1.057 orang Serai sebanyak 969 orang, temulawak 754 orang dan kayu manis sebanyak 647 orang.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, telah menghasilkan database pengetahuan etnofarmakologi informasi ramuan 33.000 ramuan obat tradisional yang secara empiris terbukti mampu menjaga kesehatan masyarakat, terdiri dari 2.800 spesies tumbuhan obat.

Pengembangnya sendiri, menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/MENKES/PER/I/2010 diatur secara khusus terkait Saintifikasi Jamu, yakni obat tradisional di Indonesia terutama di sarana pelayanan kesehatan.

Tujuannya Saintifikasi Jamu ini sendiri sebagai pembuktian berdasarkan landasan ilmiah (evidenced based) melalui penelitian yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan terhadap ramuan jamu.

Mengonsumsi jamu sendiri, kini  memiliki jargon tersendiri berbunyi “Back to nature”, merupakan upaya mensosialisakan kembali rutinitas konsumsi jamu. Salah satu jamu yang populer dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ada jamu beras kencur.

Cara pembutan jamu beras kencur relatif mudah yakni hanya membutuhkan, beras dan beberapa rimpang kencur.  Tahap awal yang mesti dilakukan adalah meyiapkan bahan utama seperti kencur dan beras, ada juga bahan tambahan lain seperti gula Jawa, gula pasir, jahe, asam Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Cara Meramu Jamu di Rumah untuk Perkuat Daya Tahan Tubuh

Kencur merupakan tanaman yang mengandung protein, serat, zat besi, dan zinc, penjelasan ini disampaikan oleh Toxicology Reports. Cara mengolah jamu beras kencur yakni rendam beras selama 3 jam atau semalaman lebih bagus, menunggu beras lunak, rebus air, kencur, jahe, asam jawa, gula Jawa, dan gula pasir hingga mendidih.

Ketika tekstur beras melunak, hancurkan beras menggunakan blender ataupun alat penggiling lainnya. Setelah proses pelembutan beras, campurkan beras yang sudah dilembutkan ke dalam rebusan jamu, aduk hingga rata. Pindahkan jamu beras kencur serta menggunakan saringan dan air jamu dipindahkan ke dalam botol atau gelas.

Jamu bisa disimpan dalam botol tertutup, hangatkan kembali saat ingin mengonsumsinya, ada baiknya jika diletakkan di dalam suhu ruang.  Ada baiknya jika mengonsumsi jamu dilakukan setalah jamu didiamkan selama satu malam untuk rasa terbaik.

Dalam jamu beras kencur menurut International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences kandungan kencur berkhasiat untuk mengatasi permasalah pencernaan seperti sakit perut, diare. Selain itu, kencur terbukti dapat hambat bakteri Lactobacillus acidophilus berperan sebabkan karies gigi. Jadi, gangguan pada mulut dan gigi dapat dibantu dengan mengonsumsi jamu beras kencur.

TIKA AYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

2 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

12 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

22 hari lalu

Ilustrasi sop kembang kol. shutterstock.com
Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

23 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

23 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

32 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

32 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup


Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

37 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.