TEMPO.CO, Jakarta - Jatuh cinta membuat kita merasa istimewa, dihargai sekaligus unik. Selain itu, cinta memiliki banyak wajah, bisa indah, rumit, magnetis, enerjik, dan terkadang menyakitkan juga. Secara keseluruhan, ini adalah penggabungan dari banyak perasaan dan emosi.
Selain itu, ilmu di balik cinta sama menariknya dengan cinta itu sendiri. Ada begitu banyak fakta menarik dan sulit dipercaya tentang cinta sehingga Anda akan terkejut mengetahuinya. Berikut tujuh fakta cinta yang akan membuat tersenyum, seperti dilansir Times of India.
Memeluk pasangan penghilang stres instan
Jika stres, peluk saja pasangan dengan erat. Sebuah studi di Universitas Carolina Utara menemukan ketika pasangan berpelukan, kadar oksitosin meningkat. Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab menurunkan tingkat stres dan memperbaiki suasana hati.
Jatuh cinta seperti menggunakan narkoba
Euforia yang dirasakan saat jatuh cinta mirip dengan perasaan setelah menggunakan narkoba. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine, kedua tindakan tersebut memicu pelepasan hormon bahagia, seperti dopamin, oksitosin, dan adrenalin, yang membuat senang secara alami.
Detak jantung pasangan bisa sinkron
Saat Anda dan pasangan saling memandang, detak jantung Anda sinkron. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas California, pasangan yang duduk berhadapan selama tiga menit memiliki detak jantung yang hampir identik. Menurut para ilmuwan, ini terjadi karena hubungan yang kuat antara pasangan pada tingkat emosional dan fisik.
Baca juga: Jatuh Cinta pada Sahabat Itu Wajar, Coba Cek Tandanya
Cinta secara kimiawi membuat ketagihan
Menurut seorang antropolog biologi di Universitas Rutgers, hormon yang dilepaskan otak saat sedang jatuh cinta menyebabkan euforia, dapat membuat kecanduan cinta pada Anda dan orang yang dicintai.
Pelukan bermanfaat untuk Anda dan pasangan
Setiap kali Anda dan pasangan berpelukan, hal itu memicu pelepasan hormon kebahagiaan oksitosin untuk meningkatkan suasana hati dan kesehatan. Faktanya, oksitosin itu sering disebut sebagai hormon pelukan atau hormon cinta.
Berada dalam hubungan membentuk kepribadian dengan cara positif
Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality, berada dalam suatu hubungan secara tidak langsung membuat pasangan romantis lebih optimis dan percaya diri karena semua emosi dan pengalaman positif yang terkait dengan hubungan tersebut.
Hati bahagia adalah hati yang sehat
Berada dalam hubungan cinta mempengaruhi hidup, baik secara emosional maupun fisik. Menurut analisis terhadap lebih dari 3,5 juta orang, individu yang menikah hingga berusia 50 tahun memiliki kemungkinan 12 persen lebih kecil mengalami penyakit pembuluh darah dibandingkan dengan pasangan yang bercerai atau lajang.