Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Cara Atasi Kutu pada Hewan Peliharaan, Hindari Tempat Lembap

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)
Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKutu menjadi salah satu masalah bagi para pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Tidak hanya berbahaya bagi si anak bulu, kehadiran kutu juga bisa berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan masalah kulit.

Tentu menghilangkan kutu menjadi satu solusi agar hewan peliharaan kita tidak terancam oleh serangga yang berkembang biak dengan cepat itu.

Baca: Mengenal Penyakit Rabi, Gangguan Kulit Gara-gara Kutu

Berikut beberapa tips yang dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mengatasi kutu:

1.Hindari tempat lembap
Hindari membawa hewan peliharaan anda ke lokasi yang lembap dan hangat karena kutu yang menyerang hewan peliharaan tinggal di tempat yang lembap dan hangat.

Dokter Hewan Wendy King dari Klinik Hewan Spears Creek di Amerika Serikat mengatakan butuh waktu 36- 48 jam untuk kutu berkembang biak dan menyebar di tubuh anak bulu anda.

Sehingga mengurangi intesitas kegiatan di tempat lembap khususnya di luar ruangan akan lebih baik untuk menghindari potensi hewan peliharaan anda terkena kutu.

2.Cabut kutu menggunakan penjepit
Kesalahan umum yang ditemukan adalah para pemilik hewan peliharaan kerap memecahkan kutu dengan tangan dan langsung dilakukan saat kutu ditemukan di tubuh peliharaan kita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kutu yang dipecahkan langsung menggunakan tangan dapat berpotensi menyebar ke tubuh hewan jika anda tidak menghilangkan bagian kepala kutu dengan benar dan itu yang menjadikan kutu lebih berbahaya.

Cara terbaik menyingkirkan kutu adalah dengan mengambilnya dengan penjepit dan langsung membuangnya lewat saluran toilet.

Dengan cara itu penyebaran kutu dapat dihentikan.

3.Pengobatan medis
Jika kutu sudah menyebar, cara mengatasinya adalah dengan pengobatan medis. Ada dua jenis pengobatan medis yang bisa diaplikasikan langsung ke bagian tubuh anak bulu yang berkutu atau pun dengan meminum obat khusus.

“Saya lebih menyarankan obat khusus yang diresepkan dokter, karena saat kutu mengigit bagian tubuh hewan peliharaan kita kutu- kutu itu mati secara instan,” kata Wendy.

4.Mandikan anak bulu dengan sampo khusus
Memandikan hewan peliharaan juga dapat mengatasi kemunculan kutu yang merupakan serangga parasit itu.

Mandikan dengan air hangat dan pastikan sampo itu terbilas dengan bersih dan disisir dengan rapih dengan sisir bergigi rapat untuk memastikan tak ada kutu yang tersisa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

2 hari lalu

Niko Al Hakim dan kucingnya. Foto: Twitter.
Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

Rachel Venya langsung menyelamatkan kucing yang diletakkan Niko Al Hakim di rumah mereka saat masih menjadi suami istri.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

6 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Tanda-tanda Kucing Stres yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda kucing stres dan mengambil tindakan yang sesuai untuk membantu hewan peliharaan Anda.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

9 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Tips Merawat Kucing Anggora

10 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.


Tips Memelihara Kucing bagi Pemula

10 hari lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Tips Memelihara Kucing bagi Pemula

Pemula akan merasa penasaran bagaimana cara merawat dan mengurus kucing dengan baik. Berikut tips yang bisa dilakukan.


Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Kucing memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi yang seringkali membingungkan bagi para pemiliknya.


5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
5 Tipe Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Jika Anda memutuskan untuk memelihara kucing, penting untuk memahami dan mengenali berbagai karakter atau tipe kepribadian kucing.


Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

23 hari lalu

Inovasi Facocat, pasir kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif besutan tim mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS
Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.


Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

31 hari lalu

Kutu Rambut
Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

Masalah kutu rambut tampaknya banyak menyerang anak-anak. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Lalu kenapa lebih mudah menyebar pada anak?