Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Generalized Anxiety Disorder, 18 Gejala Kecemasan Berlebih

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com
Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anxienty and Depression Association of America (ADAA) menyatakan Generalized Anxiety Disorder (GAD) merupakan gangguan kecemasan yang ditandai kekhawatiran berlebih akan suatu hal yang berlangsung secara terus menerus.

Penyandang GAD sadar rasa khawatir yang dimilikinya berlebihan, namun tidak dapat mengendalikannya. Mereka juga kerap mengkhawatirkan hal-hal buruk akan segera terjadi, meski tanpa didasari alasan jelas. Beberapa orang dengan kondisi GAD cukup parah akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Anda patut curiga ketika setidaknya selama enam bulan mengalami tiga atau lebih gejala GAD secara terus menerus. Berikut akan dipaparkan beberapa gejala GAD yang bisa dikenali.

Baca: Atasi Kecemasan Berlebih Dengan 3 Cara Ampuh Ini

Mayoclinic.org merilis beberapa gejala yang kerap dirasakan seseorang dengan GAD, di antaranya:

  1. Kekhawatiran atau kecemasan terus menerus yang alasannya tidak terlalu jelas.
  2. Terlalu memikirkan kemungkinan terburuk pada suatu rencana dan solusi.
  3. Memahami situasi dan peristiwa sebagai sebuah ancaman, meski situasi sebenarnya tidak mengancam.
  4. Kesulitan menangani ketidakpastian.
  5. Keragu-raguan dan ketakutan membuat keputusan yang salah.
  6. Ketidakmampuan mengesampingkan atau melepaskan kekhawatiran.
  7. Ketidakmampuan untuk rileks, merasa gelisah, dan tertekan.
  8. Kesulitan berkonsentrasi.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anxienty & Depression Association of America menyatakan terdapat beberapa gejala fisik penyandang GAD, yakni:

  1. Merasa gugup, mudah tersinggung dan mudah gelisah.
  2. Memiliki perasaan akan bahaya, panik atau hal buruk lain yang akan segera datang.
  3. Memiliki detak jantung yang meningkat.
  4. Bernafas dengan cepat (hiperventilasi), berkeringat dan gemetar.
  5. Merasa lemah atau lelah.
  6. Kesulitan berkonsentrasi.
  7. Kesulitan tidur.
  8. Mengalami masalah gastrointestinal (GI).
  9. Ketegangan otot atau nyeri otot.
  10. Mudah terkejut dan mudah marah.

Jika Anda maupun seseorang yang Anda kenal kerap mengalami beberapa atau bahkan semua gejala Generalized Anxiety Disorder yang dipaparkan tersebut secara terus menerus, tenaga ahli tentu menyarankan agar segera mencari bantuan profesional, baik psikolog atau psikiater.

DELFI ANA HARAHAP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

18 hari lalu

Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman


Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

Perilaku obsesi bisa membuat seseorang menjadi sangat cemas dan mengganggu kehidupan sehari-harinya


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

20 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.


Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

23 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?


Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

28 hari lalu

Anak-anak terlihat mengendarai sepeda listrik di Jatinegara, Jakarta, pada 3 Agustus 2023. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom)
Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

Kemampuan anak dalam mengendarai sepeda, khususnya sepeda listrik, tidak bisa dianggap remeh.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

32 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

39 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

39 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.