TEMPO.CO, Jakarta - Anxienty and Depression Association of America (ADAA) mengatakan Generalized Anxiety Disorder (GAD) merupakan gangguan kecemasan yang ditandai kekhawatiran berlebih akan suatu hal yang berlangsung secara terus menerus.
Penyandang GAD sadar rasa khawatir berlebihan ada padanya, namun ia tidak dapat mengendalikannya. Mereka juga kerap mengkhawatirkan hal-hal buruk akan segera terjadi, meski tanpa didasari alasan jelas. Beberapa orang dengan kondisi GAD cukup parah akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Dirangkum dari Westren New York Urology Associates dan mayoclinic.org orang lebih rentan terkena GAD apabila memiliki beberapa faktor risiko, di antaranya:
1. Gender.
Perempuan didiagnosa dua kali lebih berisiko terkena GAD dibandingkan laki-laki, hal ini dikarenakan faktor hormonal, tekanan budaya dan ketidaksediaan mengunjungi dokter.
2. Kepribadian.
Orang yang memiliki tempramen pemalu, negatif dan cenderung menghindari suatu hal yang berbahaya akan lebih rentan terkena gangguan kecemasan daripada orang pada umumnya.
3. Genetik.
Anda akan lebih berisiko terkena gangguan GAD saat memiliki keluarga yang terkena GAD.
4. Pengalaman.
Saat memiliki pengalaman traumatis negatif baik pada masa kanak-kanak maupun tidak, akan meningkatkan risiko terkena GAD.
5. Penyalahgunaan Zat.
Penyalahgunaan narkoba, merokok, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko GAD.
6. Kondisi Medis.
Orang dengan penyakit kronis memiliki risiko GAD lebih besar.
Baca: Suami Rachel Vennya Alami Generalized Axienty Disorder, Apa Itu?
https://gaya.tempo.co/read/1336480/suami-rachel-vennya-alami-generalized-anxiety-disorder-apa-itu
7. Faktor Sosial, Ekonomi dan Etnis.
Anggota kelompok minoritas terutama pendatang cenderung memiliki risiko lebih besar terkena GAD. Hal ini dapat dikarenakan sulitnya menyesuaikan diri dengan budaya baru, adanya perasaan rendah diri, keterasingan dan hilang ikatan dengan keluarga.
8. Depresi.
Gangguan GAD kerap dibarengi dengan depresi, baik depresi ringan maupun berat.
9. Sejarah Menyakiti Diri Sendiri.
Remaja yang melakukan tindakan melukai diri sendiri di usia 16 tahun (dengan atau tanpa niat bunuh diri) berisiko lebih tinggi didiagnosa GAD ketika masa dewasa. Mereka yang berniat bunuh diri memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan yang tidak berniat bunuh diri.
Beberapa Generalized Anxiety Disorder dalam taraf kecemasan memang normal, tapi segera temui dokter jika Anda merasakan khawatir berlebihan yang mengganggu pekerjaan dan sosialisasi hidup Anda, merasa tertekan, mudah tersinggung, bermasalah dengan obat-obatan, minuman keras atau permasalahan mental lainnya yang dibarengi kecemasan, memiliki pikiran dan perilaku untuk bunuh diri.
DELFI ANA HARAHAP