TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes termasuk penyakit yang perlu diwaspadai. Saat orang telah divonis diabetes, banyak perubahan besar yang harus dilakukan, termasuk mengorbankan waktu dan juga biaya untuk hidup berdampingan dengan penyakit tersebut.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. Mardi Santoso, mengatakan diabetes dapat diminimalisir dengan mendeteksi sejak dini.
"Diabetes bisa menyerang siapa saja, temasuk bayi. Untuk itu harus dicegah dengan menyadari tanda-tanda yang diberikan untuk dikonsultasikan pada medis," papar Mardi. Berikut gejala yang harus diwaspadai dan berpotensi diabetes.
Baca juga: Cek Tanda Diabetes Ini di Kaki dan Segera Periksa ke Dokter
Poliuria (sering kencing)
Terlalu sering buang air kecil dengan kurun waktu yang berdekatan menjadi salah satu gejala diabetes. Orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula darah terlalu tinggi sehingga memompa tubuh mengeluarkan gula dalam darah melalui ginjal yang dialirkan pada kemih.
Polifagi (sering lapar)
Karena insulin bermasalah, gula dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk kurang. Otak juga mengira kurang energi itu terjadi karena kurang makan sehingga selalu lapar.
Polidipsi (sering haus)
Karena terlalu sering buang air kecil, tubuh dehidrasi dan haus berlebihan.
Asthenia (lemas)
Pada kasus diabetes, meskipun makan banyak, tubuh tidak menyerap energi dengan baik. Sel-sel tubuh kurang ternutrisi sehingga menjadi lemas dan cepat lelah, bahkan sendi sulit digerakkan.
Berat badan
Gejala diabetes bisa dilihat dari berat badan. Terkadang bisa membuat kurus secara dramatis meskipun banyak makan, bisa juga jadi gemuk.
Gejala komplikasi
Penglihatan kabur, sering berganti kacamata, gatal-gatal, terutama di sekitar kemaluan, cepat lelah dan mengantuk, dan luka sulit sembuh merupakan gejala yang paling berkaitan erat dengan diabetes.