TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol jahat merupakan kiasan dari Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), sebut "jahat" sebab jika jumlah kolesterol ini mengalami jumlah yang tidak normal, dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak sehat hingga risiko penyakit lainnya.
Wajarnya ukuran kolesterol LDL normal dalam darah kurang dari 130 mg/dL, jika seseorang penderita diabetes atau aterosklerotik jumlah kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 100 mg/ dL, atau rendah 70mg/ dL. Keberadaan kolesterol LDL dalam tubuh, khususnya peredaran darah manusia memegang peranan penting, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan, saat kolesterol LDL ada dalam jumlah yang banyak, maka kolesterol ini dapat menempel di dinding arteri.
Kolesterol yang menempel di dinding arteri dalam jangka waktu tertentu membentuk plak, keberadaan plak inilah yang membuat terjadinya penyumbatan peredaran darah dan oksigen ke organ-organ tubuh. Jika salah satu organ dalam tubuh kekurangan suplai darah dan oksigen maka akan terjadi komplikasi hingga akhirnya memicu penyakit baru. Penyakit- penyakit yang dipicu kolesterol jahat seperti serangan jantung, stroke, penyakit ginjal hingga penyakit arteri perifer.
Gejala yang timbul bisa dirasakan tubuh ketika kadar kolesterol abnormal, seperti hasilkan reaksi pegal dan berat di bagian tekuk leher, ini picu karena aliran darah di dekat otot leher terganggu begitu juga suplai oksigen yang otomatis terdampak.
Baca: Yuk, Turunkan Kolesterol Jahat Dalam Tujuh Hari
Selain itu reaksi tubuh yang dirasakan paling dominan yakni jantung berdebar, sebagai organ vital yang memompa darah ke seluruh tubuh, sistem kerja jantung jadi berubah ritmenya jadi tidak beraturan karena dinding peredaran darah tersumbat kolesterol LDL, reaksi memompa darah maksimal inilah yang membuat jantung jadi berdebar.
Upaya dapat menghindari risiko kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh, dianjurkan untuk membatasi konsumsi lemak jenuh, jika jumlah lemak ini tidak terkontrol semakin lama akan bertranformasi menjadi kolesterol jahat. Risiko ini akan diperparah jika individu tersebut membatasi gerak tubuh seperti minim melakukan aktivitas fisik.
Perlu diketahui aktivitas fisik bukan berarti aktivitas yang harus dilakukan di luar rumah atau harus di dalam bangunan gym, aktivitas fisik itu segala aktivitas yang dapat membuat tubuh bergerak untuk membuat tubuh semakin bugar. Salah satu contoh yang dikutip dari website Kemenkes RI seperti menghabiskan 30 menit berjalan kaki, juga 20 menit bersih-bersih rumah dan 10 menit bersepeda.
Pencegahan kolesterol jahat melalui atur pola makan bisa dilakukan dengan konsumsi kacang-kacangan berdampak menurunkan LDL sekitar 5 persen dengan kadar 2 ons kacang sehari, jenis kacang-kacangan yang dimaksud seperti almond, kenari, kacang tanah, namun satu hal yang juga sama pentingnya yakni bagaimana proses masak kacang-kacangan ini, jika dimasak melalui proses penggorengan dengan minyak kelapa tentu ini membuat manfaat kacang jadi tidak maksimal.
Selanjutnya, untuk cegah kolesterol jahat bisa sesuai pedoman nutrisi asupan 20-35 gram serat sehari, atau 5-10 gram berasal dari serat larut saat ini direkomendasikan, bisa didapat dari oatmeal, atau biji-bijian gandum atau roti gandum, Terong juga mengandung serat larut tinggi yang baik itu membantu kadar kolesterol LDL tetap stabil.
TIKA AYU