Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Cacar Api atau Herpes Zoster, Rentan Menyerang kala Pandemi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi virus herpes. Sumber: wikipedia
Ilustrasi virus herpes. Sumber: wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Herpes Zoster (HZ) atau cacar api termasuk rentan menyerang kala pandemi COVID-19. Begitu kata pakar penyakit kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Anthony Handoko.

"Pada masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari 1 tahun ini, secara umum kita cenderung mengalami penurunan daya tubuh akibat stres psikis serta kelelahan yang berkepanjangan untuk selalu waspada terhadap COVID-19. Maka, sangat mungkin seseorang lebih mudah terkena HZ pada masa ini," kata CEO Klinik Pramudia itu.

Orang yang pernah terkena cacar air juga berisiko besar mengalami HZ apabila memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti lansia, penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, penderita kanker, stres psikis, pasien pascaoperasi, dan pasien yang minum obat-obatan dengan efek dapat menekan sel imun tubuh.

Oleh karena itu, fokus pencegahan terhadap HZ yaitu meningkatkan imunitas tubuh secara umum serta menghindari kontak terhadap virus dari penderita HZ. HZ yang disebabkan virus varicella zoster (VZV) ditularkan melalui pertukaran napas dan kontak dengan lesi atau gejala di kulit. Penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami penderita.

Apabila terinfeksi, mereka akan terkena cacar air, bukan herpes zoster. Lalu, virus itu bisa berkembang sewaktu-waktu menjadi Herpes Zoster. Masa inkubasi setelah pertama kali kontak hingga timbulnya lesi di kulit sekitar 10-21 hari.

Baca juga: Memahami Penyebab Herpes, Tanda, dan Dampaknya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"HZ terutama terjadi pada kelompok usia 45-64 tahun. Namun, saat ini tren kasus HZ cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan lebih sering terjadi pada wanita. Kira-kira 30 persen populasi pernah mengalami HZ semasa hidup," tutur Anthony.

Gejala HZ biasanya tidak spesifik. Sebelum muncul tanda nyata pada kulit berupa ruam merah dan lenting berisi air, biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala prodormal) yang berlangsung selama 1-5 hari.

"Bagi sebagian besar orang, rasa nyeri akan berkurang dengan menghilangnya ruam. Namun bagi beberapa orang, HZ dapat menyebabkan komplikasi seperti rasa nyeri yang menetap, yang dikenal dengan istilah Neuralgia Paska Herpes (NPH). Komplikasi ini muncul sebagai akibat rusaknya serabut saraf akibat dari aktivitas virus yang berulang," tutur Anthony.

Dampak HZ pada kualitas hidup seseorang dikatakan hampir setara dengan yang ditimbulkan gagal jantung, diabetes, serangan jantung, dan depresi. Salah satunya akibat rasa nyeri berkepanjangan atau NPH. Selain NPH, komplikasi yang juga bisa timbul adalah kehilangan penglihatan jika HZ terjadi di sekitar mata, masalah neurologis seperti radang otak dan kelumpuhan wajah, dan infeksi kulit berkepanjangan.

Tetapi, apabila diobati secara cepat dan tepat, harapan kesembuhan HZ akan meningkat. Saat ini, terapi Herpes Zoster dikenal dengan strategi 6A yakni Attract patient early (deteksi dini), Asses patient fully (menilai kondisi pasien secara lengkap), Antiviral therapy (obat antivirus), Analgetik (obat antinyeri), Antidepressant/anticonvulsant(obat anti deperesi/kejang), dan Allay anxietiescounselling (informasi dan edukasi konseling). Selain 6A tersebut, diberikan terapi obat oles dan terapi suportif, seperti istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan, anjuran agar pasien tidak menggaruk, dan menggunakan pakaian yang longgar untuk kenyamanan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

4 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

4 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

10 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

15 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

24 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

28 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

28 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

37 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.