Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami Pemeriksaan Kesehatan buat Wanita dan Pria Sesuai Usia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung dan pembuluh darah hingga kanker bisa naik akibat perubahan gaya hidup dan bertambahnya usia. Karena itu, pemeriksaan kesehatan sebaiknya rutin dilakukan.

Pemeriksaan kesehatan biasanya meliputi pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan organ-organ penting seperti jantung, otak, paru, ginjal, pemeriksaan tulang, komposisi tubuh, mata, gigi, dan lainnya sebab tidak semua masalah kesehatan menunjukkan gejala pada tahap awal. Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Imelda Maria Loho, mengatakan pemeriksaan medis berkala penting dilakukan untuk mengetahui berbagai risiko penyakit, baik yang bergejala maupun tidak.

"Kolesterol tinggi enggak ada gejala kayak sakit leher. Sakit leher itu karena posisi duduk yang tidak benar. Darah tinggi juga sering tidak bergejala tapi tiba-tiba tekanannya bisa sampai 200, terus tiba-tiba datang ke rumah sakit sudah dengan penyakit komplikasinya. Yang bergejala justru yang komplikasi bukan penyakit utama," kata Imelda dalam webinar "Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Apa yang Harus Diperhatikan", Kamis, 8 April 2021.

Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Dianggap Mahal? Utamakan Ini Agar Murah

Imelda menyebutkan beberapa pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan secara berkala, yakni indeks massa tubuh, tekanan darah, lingkar perut, penglihatan, pendengaran, fungsi jantung dan paru. Ada juga beberapa pemeriksaan tambahan, yakni cek kadar lemak (4-6 tahun sekali), cek gula (3 tahun sekali untuk 45 tahun ke atas), cek urine (ibu hamil trimester pertama/kedua), pemeriksaan payudara, foto dada (setiap tahun, khususnya perokok berat), rekam jantung (setiap tahun), cek feses (1-2 tahun untuk usia 50-70 tahun), serta IVA dan Pap Smear (3 tahun sekali untuk 25-69 tahun).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemeriksaan itu enggak bisa dipukul rata pada setiap orang, tergantung usia dan pemeriksaan apa yang dilakukan. Yang terpenting tidak perlu menunggu gejala muncul," ujar Imelda.

Untuk laki-laki usia produktif jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah tekanan darah, IMT, lingkar perut, mata, jantung, paru. Pada laki-laki usia menjelang lansia adalah gula darah, kadar lemak, tekanan darah, IMT, lingkar perut, pemeriksaan fisik rutin, cek feses darah samar, dan foto dada. Sedangkan laki-laki lansia adalah gula darah, kadar lemak, tekanan darah, IMT, lingkar perut, mata, jantung, dan paru.

Sementara pada wanita usia produktif, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah tekanan darah, IMT, lingkar perut, mata, jantung, paru, IVA/Pap Smear. Pada wanita usia menjelang lansia pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah gula darah, kadar lemak, tekanan darah, IMT, lingkar perut, mata, jantung, paru, cek feses, foto dada, IVA dan Pap Smear, serta payudara.

Untuk wanita lansia pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan adalah gula darah, kadar lemak, tekanan darah, IMT, lingkar perut, mata, jantung dan paru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

49 menit lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

23 jam lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

1 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

2 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

Ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien penyakit jantung saat berpuasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Simak penjelasan dokter.


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

5 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.