TEMPO.CO, Jakarta - Banyak persiapan yang harus dilakukan menjelang Ramadan, termasuk pemeriksaan kesehatan untuk gula darah dan lemak darah. Spesialis penyakit dalam dr. Imelda Maria Loho mengatakan kapan pun, pemeriksaan kesehatan secara berkala tetap harus dilakukan.
Akan tetapi, yang harus menjadi prioritas utama adalah gula darah, terlebih bagi yang sudah setahun penuh tidak melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Yang prioritas adalah gula darah karena bila ada diabetes sebelumnya atau yang sebelumnya tidak terdeteksi bisa dilakukan penanganan. Dikhawatirkan nanti gula darahnya bisa terlalu drop atau terlalu tinggi usai puasa," ujar Imelda.
Baca juga: Pakar Sebut Manfaat Kesehatan Puasa Ramadan, Baik buat Penderita Maag
Pemeriksaan kedua yang wajib menjadi prioritas adalah lemak darah atau kolesterol. Tujuannya untuk mengetahui apakah kolesterol tinggi atau tidak. Imelda mengatakan saat berbuka puasa, sebagian orang memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan tanpa memikirkan nilai gizi seimbang sehingga dapat menyebabkan meningkatnya kolesterol.
"Kalau hasil pemeriksaan profil lipid-nya tinggi, dia harus menjaga makanan saat sahur dan buka, jadi sudah ada penanganan," kata Imelda.
Ia juga mengatakan ada obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita diabetes dan kolesterol selama puasa Ramadan sehingga pasien tidak perlu menunda pengobatan hingga Ramadan usai. "Obat-obatan untuk diabetes dan profil lipid yang tidak normal bisa untuk dikonsumsi saat puasa, jadi tidak perlu menunggu sampai bulan puasanya selesai baru minum obat," ujar Imelda.
