TEMPO.CO, Jakarta - Insomnia didefinisikan sebagai gangguan kesulitan tidur yang berlangsung terus menerus, menurut Sleep Foundation. Insomnia tidak hanya dapat melemahkan energi dan suasana hati seseorang, tetapi ia juga mempengaruhi kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup penderitanya.
Survei yang dilakukan Sleep Foundation menunjukkan bahwa 10 sampai 30 persen orang dewasa hidup dengan insomnia, 30 sampai 48 persen orang tua, 23,8 persen remaja, dan 50 persen ibu hamil.
Insomnia kronis setidaknya ditandai dengan sulit tidur selama sebulan penuh atau lebih, sedang insomnia jangka pendek kerap ditandai dengan kesulitan tidur selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Baca: Sulit Tidur Dan Insomnia Lebih Identik Dengan perempuan, Ini Sebabnya
Dirangkum dari mayoclinic.org dan nhs.uk terdapat beberapa gejala insomnia yang bisa Anda kenali, yakni:
- Kesulitan tidur di malam hari.
- Terjaga di malam hari.
- Bangun lebih awal dan tidak bisa kembali tidur.
- Masih merasa lelah setelah bangun tidur.
- Merasa sulit tidur siang meskipun Anda lelah.
- Bangun di malam hari.
- Bangun terlalu pagi.
- Tidak merasa cukup istirahat setelah tidur malam.
- Kelelahan atau kantuk di siang hari.
- Mudah marah, depresi dan cemas.
- Kesulitan memperhatikan atau fokus pada tugas, sulit mengingat.
- Meningkatnya kesalahan atau kecelakaan saat beraktifitas.
- Kekhawatiran terus menerus tentang tidur.
Itulah, beberapa gejala insomnia yang dapat dikenali, namun disarankan segera menemui dokter apabila mengubah pola tidur tidak mengurangi insomnia sama sekali, kesulitan tidur berlangsung berbulan-bulan dan insomnia mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
DELFI ANA HARAHAP