TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 belum reda. Selama setahun ini juga jumlah pasien yang mengeluhkan sakit pada area lambung mengalami peningkatan.
"Itu betul sekali, jumlah pasien yang berobat dengan keluhan masalah seperti maag, gastritis, sampai GERD mengalami peningkatan," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI-RSCM Kencana, Ari Fahrial Syam.
Baca Juga:
Ia tidak mengungkapkan berapa jumlah peningkatan pasien yang mengeluhkan sakit pada area lambung. Namun, dia memastikan kondisi ini disebabkan karena stres akibat pandemi.
"Sejak pandemi, tidak dipungkiri banyak orang stres, tidak bisa keluar rumah, kurang bersosialisasi, bahkan ada yang kehilangan mata pencaharian," jelas Ari.
Baca juga: 5 Obat Alami Sekitar Kita Bisa Atasi Asam Lambung
Ari memaparkan stres adalah salah satu penyebab utama keluhan penyakit asam lambung. Selain itu, gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas selama bekerja dari rumah atau berada di rumah.
"Kurang aktivitas, terlalu banyak rebahan, kemudian makanan dan minuman yang dikonsumsi juga sangat kurang diperhatikan, baik jenis, jumlah, dan waktu. Ini tentu sangat mempengaruhi kondisi lambung," jelas Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
Ari mengimbau agar masyarakat tetap menjaga pola makan sehat, baik jenis, jumlah, dan waktu, serta tetap berolahraga meskipun ringan di dalam rumah agar tak muncul masalah lambung. "Jangan lupa untuk kelola stres karena dapat memicu timbulnya berbagai jenis penyakit di dalam tubuh," jelasnya.