TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang terbit di jurnal medis Lancet menegaskan Covid-19 sebagian besar ditularkan melalui udara. Hal inilah yang memicu penyebaran virus corona semakin luas.
Penelitian yang dipimpin oleh Trish Greenhalgh dari Universitas Oxford menemukan sejumlah bukti virus corona tersebar melalui udara.
"Ada 10 baris bukti untuk mendukung dominasi rute udara," ujarnya, seperti dikutip dari Medical Xpress.
Pertama, adanya kasus penyebaran super pada kelompok paduan suara Skagit Choir. Pada kasus ini, satu orang yang ternyata terinfeksi Covid-19 kemudian menularkan ke 53 anggota lain. Penelitian mengonfirmasi peristiwa ini tidak terkait dengan kontak dekat dan menyentuh permukaan atau objek bersama.
Kedua, bukti tingkat penularan Covid-19 jauh lebih tinggi di dalam ruangan daripada di luar ruangan dan penularannya sangat berkurang dengan ventilasi. Ketiga, tim menyoroti penelitian yang menduga penularan virus corona dari orang yang tidak gejala, seperti batuk atau bersin, menyumbang setidaknya 40 persen dari semua penularan.
Transmisi senyap ini adalah cara utama Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, mendukung mode penularan yang didominasi udara. Keempat, tim menemukan penularan virus terjadi antara penghuni kamar hotel yang berdekatan dan tidak pernah melakukan kontak erat.
Kelima, tim menemukan sedikit atau tidak adanya bukti virus menyebar dengan mudah melalui tetesan besar atau droplet yang jatuh dengan cepat melalui udara dan mencemari permukaan.
"Kami dapat mengidentifikasi dan menafsirkan makalah yang sangat kompleks dan khusus tentang dinamika aliran cairan dan isolasi virus hidup," kata Greenhalgh.
Artikel ini telah tayang di B Dia, menjelaskan jika virus menular terutama melalui udara, potensi terinfeksi terjadi ketika orang menghirup aerosol yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi mengembuskan napas, berbicara, berteriak, bernyanyi, atau bersin.
Oleh karena itu, penting melakukan pencegahan penularan Covid-19, termasuk membenahi ventilasi, penyaringan udara, mengurangi kepadatan, dan jumlah waktu yang dihabiskan orang di dalam ruangan, memakai masker setiap kali berada di ruangan, memperhatikan kualitas dan kesesuaian masker, dan memakai APD lengkap untuk perawatan kesehatan dan staf lain saat bekerja dengan orang yang berpotensi menularkan.
Baca juga: Memahami Eek, Mutasi Baru Virus Corona. Apa Dampaknya buat Vaksin Covid-19?