TEMPO.CO, Jakarta - Kala Ramadan, sudah menjadi tradisi dalam menyiapkan segalanya akan sedikit lebih menyita tenaga dan juga keuangan. Kenyataannya, meskipun tidak mengeluarkan anggaran untuk makan untuk pagi dan siang, justru di bulan puasa anggaran lebih besar dari bulan lain.
Perencana keuangan Metta Anggriani mengatakan bila Ramadan memang akan membuat lebih boros karena ada lebih banyak kebutuhan.
"Di bulan puasa hingga nanti Lebaran akan ada banyak sekali kebutuhan yang mengharuskan untuk keluar anggaran. Maka dari itu perlu manajemen keuangan secara bijak selama Ramadan. Ini memang sulit dihentikan namun kita bisa memonitor anggaran sendiri. Yang paling dasar untuk tidak boros, bisa dicari tahu ke mana saja uang tersebut mengalir agar tidak terbuang percuma," kata Metta.
Menurut Metta, berikut lima faktor yang membuat Ramadan lebih boros.
Mudik
Pulang kampung untuk bertemu sanak keluarga adalah momentum yang ditunggu. Dan keperluan mudik tersebut menjadi porsi terbesar untuk menggelontorkan dana saat Ramadan, mulai dari biaya tiket transportasi yang naik atau bensin yang dikeluarkan lebih cepat habis jika memakai kendaraan pribadi. Kemudian dibutuhkan dana untuk silaturahmi seperti antaran Lebaran.
Membantu sesama
Ramadan tak akan lengkap bila tidak saling membagi rezeki pada sesama. Maka, diperlukan anggaran untuk zakat, THR karyawan, memberikan pada keponakan atau yang membutuhkan. Meskipun bulan ini waktu yang tepat untuk melakukan ibadah sebaik mungkin, bila tidak dianggarkan dengan tepat akan membuat keuangan sekarat.
Belanja
Ada banyak sekali kebutuhan yang harus dibeli selama bulan puasa hingga Lebaran, mulai dari baju, kue, keperluan rumah tangga, sajian untuk Lebaran, serta keperluan untuk santapan buka dan sahur. Tak hanya untuk diri sendiri, terkadang juga ingin membelanjakan sesuatu bagi orang lain, terutama keluarga. Kemudian, semua harga bahan pokok naik. Kebutuhan bulan puasa yang sangat banyak terkadang membuat skala prioritas tersampingkan sehingga membuat kalap saat belanja.
Buka puasa
Tak sedikit mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan bersama sanak keluarga atau teman. Salah satunya buka puasa bersama. Buka puasa bersama akan lebih banyak mengeluarkan dana karena biasanya dilakukan di suatu tempat makan. Karena itu harus selektif dalam menerima ajakan buka puasa bersama.
Ngabuburit
Alih-alih menunggu Magrib dengan melakukan aktivitas berarti, terkadang timbul keinginan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan uang untuk ngabuburit. Pergi nonton ke bioskop, membeli tiket tempat wisata, berbelanja di mal, game online, dan tergiur promo Ramadan dari toko online saat berselancar dengan gawai sambil menunggu bedug Magrib menjadi contoh. Seringkali saat ngabuburit keluar rumah akan membuat kalap mata untuk membeli banyak makanan berbuka puasa.
Baca juga: Sehat Saat Ramadan, Harus Atur Pola Makan dan Tetap Olahraga