Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Pengeluaran Lebih Besar kala Ramadan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Buka Puasa. Jefri Tarigan/Getty Images
Ilustrasi Buka Puasa. Jefri Tarigan/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kala Ramadan, sudah menjadi tradisi dalam menyiapkan segalanya akan sedikit lebih menyita tenaga dan juga keuangan. Kenyataannya, meskipun tidak mengeluarkan anggaran untuk makan untuk pagi dan siang, justru di bulan puasa anggaran lebih besar dari bulan lain.

Perencana keuangan Metta Anggriani mengatakan bila Ramadan memang akan membuat lebih boros karena ada lebih banyak kebutuhan.

"Di bulan puasa hingga nanti Lebaran akan ada banyak sekali kebutuhan yang mengharuskan untuk keluar anggaran. Maka dari itu perlu manajemen keuangan secara bijak selama Ramadan. Ini memang sulit dihentikan namun kita bisa memonitor anggaran sendiri. Yang paling dasar untuk tidak boros, bisa dicari tahu ke mana saja uang tersebut mengalir agar tidak terbuang percuma," kata Metta.

Menurut Metta, berikut lima faktor yang membuat Ramadan lebih boros.

Mudik
Pulang kampung untuk bertemu sanak keluarga adalah momentum yang ditunggu. Dan keperluan mudik tersebut menjadi porsi terbesar untuk menggelontorkan dana saat Ramadan, mulai dari biaya tiket transportasi yang naik atau bensin yang dikeluarkan lebih cepat habis jika memakai kendaraan pribadi. Kemudian dibutuhkan dana untuk silaturahmi seperti antaran Lebaran.

Membantu sesama
Ramadan tak akan lengkap bila tidak saling membagi rezeki pada sesama. Maka, diperlukan anggaran untuk zakat, THR karyawan, memberikan pada keponakan atau yang membutuhkan. Meskipun bulan ini waktu yang tepat untuk melakukan ibadah sebaik mungkin, bila tidak dianggarkan dengan tepat akan membuat keuangan sekarat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belanja
Ada banyak sekali kebutuhan yang harus dibeli selama bulan puasa hingga Lebaran, mulai dari baju, kue, keperluan rumah tangga, sajian untuk Lebaran, serta keperluan untuk santapan buka dan sahur. Tak hanya untuk diri sendiri, terkadang juga ingin membelanjakan sesuatu bagi orang lain, terutama keluarga. Kemudian, semua harga bahan pokok naik. Kebutuhan bulan puasa yang sangat banyak terkadang membuat skala prioritas tersampingkan sehingga membuat kalap saat belanja.

Buka puasa
Tak sedikit mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan bersama sanak keluarga atau teman. Salah satunya buka puasa bersama. Buka puasa bersama akan lebih banyak mengeluarkan dana karena biasanya dilakukan di suatu tempat makan. Karena itu harus selektif dalam menerima ajakan buka puasa bersama.

Ngabuburit
Alih-alih menunggu Magrib dengan melakukan aktivitas berarti, terkadang timbul keinginan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan uang untuk ngabuburit. Pergi nonton ke bioskop, membeli tiket tempat wisata, berbelanja di mal, game online, dan tergiur promo Ramadan dari toko online saat berselancar dengan gawai sambil menunggu bedug Magrib menjadi contoh. Seringkali saat ngabuburit keluar rumah akan membuat kalap mata untuk membeli banyak makanan berbuka puasa.

Baca juga: Sehat Saat Ramadan, Harus Atur Pola Makan dan Tetap Olahraga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

7 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.


BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

8 hari lalu

Analis Eksekutif Departemen Perlindungan Konsumen OJK sekaligus Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal, Irhamsah menjadi salah satu pemateri dalam acara Guyub Rukun Media se-Jawa Tengah & DIY di kantor OJK Jakarta, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.


Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

10 hari lalu

Pengukuhan Guru Besar Tetap untuk bidang Fraud Examination Universitas Bina Nusantara (Binus) Gatot Soepriyanto di Auditorium Kampus Binus Anggrek, Jakarta Barat pada Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

Direktur Kampus Bina Nusantara (Binus) Bekasi Gatot Soepriyanto dikukuhkan menjadi guru besar tetap ke-32 dan resmi bergelar profesor.


Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

12 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia berkembang pesat.


BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

13 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

Bank Indonesia mengikuti forum diskusi dengan bank-bank sentral kawasan Asia Timur dan Pasifik, membahas digitalisasi hingga transisi keuangan hijau


OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan

19 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberi sambutan saat acara Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan Indonesia 2024-2028.


Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

24 hari lalu

Tangkapan virtual Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2023, di Jakarta, Selasa 5 September 2023. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan total aset industri jasa keuangan hingga saat ini mencapai Rp 34 ribu triliun.


Geger Gereja St.Ann di New York Dijual ke Komunitas Muslim

25 hari lalu

Gereja St. Ann. Sumber: Father V https://pbs.twimg.com/media/GUu_pC4XcAAcNRe?format=jpg&name=medium
Geger Gereja St.Ann di New York Dijual ke Komunitas Muslim

Sebuah akun di X menyebut gereja St. Ann yang bersejarah dijual ke komunitas Islam senilai Rp3.8 miliar dan akan diubah menjadi masjid.


3 Pihak yang Sebut Keputusan Pertamina Naikkan Harga Pertamax Sudah Tepat

35 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
3 Pihak yang Sebut Keputusan Pertamina Naikkan Harga Pertamax Sudah Tepat

Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza menilai keputusan Pertamina menaikkan harga pertamax merupakan upaya untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan. Sekaligus memastikan pemasukan bagi negara.


OJK Dorong Penguatan Literasi Keuangan untuk Pekerja Migran dan Diplomat: Penipuan Investasi Kian Marak

37 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Dorong Penguatan Literasi Keuangan untuk Pekerja Migran dan Diplomat: Penipuan Investasi Kian Marak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen bagi pekerja migran dan warga negara Indonesia di luar negeri.