Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Kanker dan Obesitas, Jangan Lalai Tetap Perhatikan Nutrisi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker yang obesitas harus tetap menjaga nutrisi seimbang dan tidak mengurangi porsi kebutuhan nutrisi untuk tubuh agar proses penyembuhan dapat berlangsung dengan baik. Normalnya, pengidap kanker dengan postur normal harus menjaga berat badan agar tidak turun, namun pada pengidap kanker dengan obesitas dinilai wajar jika terjadi penurunan berat badan.

“Kalau pengidap kanker yang obesitas itu sangat mungkin turun berat badannya akibat proses pengobatan, malah bisa memiliki berat badan ideal. Meski demikian jangan sampai nutrisi tidak dipenuhi karena kita tahu pada saat menjalani kemoterapi atau pengobatan kerap kali nafsu makan turun,” kata spesialis dalam Hayatun Nufus dari Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta.

Penurunan berat badan pada pasien kanker yang obesitas pun harus diawasi setiap
minggu. Hayatun menyebutkan dalam setiap minggu idealnya bagi penderita kanker dengan obesitas diperbolehkan mengalami penurunan berat hingga 500 gram.

“Penurunan berat badan pada pasien kanker dengan obesitas itu boleh, asalkan tidak tiba-tiba turun dengan drastis sehingga sebagai keluarga atau bagian mendukung penyembuhan pasien kanker kita tentu harus memperhatikan nutrisi dari makanan dan minuman yang diberikan,” ujar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.

Penurunan berat badan pada pasien kanker yang harus dicek secara berkala pun dibenarkan oleh dokter ahli gizi Marya W. Haryono dari RSU Bunda Jakarta. Ia menyebutkan efek samping dari pengidap kanker yang obesitas dan mengalami penurunan berat badan secara drastis dapat menimbulkan penyakit penyerta (komorbid).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jika berat badan pengidap kanker yang obesitas itu turun secara drastis, itu justru berbahaya. Risiko pertama tentu peradangan atau inflamasinya jadi tinggi. Selain itu tubuhnya jadi lemah karena efek toksinitas dari terapi, radikal bebas bisa lebih banyak ditemukan dalam tubuh. Kerusakan lain itu bisa dari gula darah hingga batu empedu. Hal- hal di atas itu perlu dihindari, maka dari itu menjaga nutrisi sangat penting,” ujar Marya

Oleh karena itu, Marya mengingatkan agar penderita kanker yang obesitas benar- benar memperhatikan nutrisi seperti protein, lemak, gula, vitamin, dan karbohidrat dengan seimbang.

“Harus benar- benar terpenuhi nutrisinya dengan seimbang. Jangan sampai massa ototnya berkurang, itu yang paling penting. Kalau sudah melewati batasan penurunan berat badan minggu segera periksakan ke dokter ahli gizi,” kata Marya.

Baca juga: Manfaat Puasa bagi Pasien Kanker, Ada Syaratnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

7 jam lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat