"

Mengapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Reporter

Seorang anak peserta flashmob menguap sebelum melakukan tari Pendet asal Bali di Museum Nasional, Jakarta, 23 Aril 2016. Pendirian Sekolah tari tradisional Gratis tersebut juga untuk memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin belajar seni budaya tradisional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Seorang anak peserta flashmob menguap sebelum melakukan tari Pendet asal Bali di Museum Nasional, Jakarta, 23 Aril 2016. Pendirian Sekolah tari tradisional Gratis tersebut juga untuk memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin belajar seni budaya tradisional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya sebagai reaksi alami tubuh saat mengantuk, menguap bisa membantu seseorang memastikan kalau ia sedang diperhatikan orang lain di sekitarnya dengan, cukup dengan cara menguap yang akan diikuti orang lain yang memperhatikannya.

Mungkin terdengar aneh, tetapi hal ini memang sudah dibuktikan melalui serangkain penelitian. Salah satunya  penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal  Current Biologi mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi sebab berhubungan dengan motorik imitasi dan empati.

Berhubungan dengan motorik imitasi dan empati alasan yang menjawab lebih dekat mengenai mengapa menguap menular karena pengoperasian sistem neuron cermin manusia (MNS) yang dianggap memainkan peran kunci dalam pemahaman tindakan, empati, dan sinkronisasi perilaku sosial kelompok.

Hasil dalam penelitian tersebut menjelaskan praktek yang kesimpulannya semakin tinggi aktivitas pada area otak tersebut, maka semakin tinggi juga kecenderungan seseorang untuk tertular atau meniru perilaku menguap. Maka, ketika dari kejauhan seseorang memperhatikan lebih dalam objek yang dilihatnya, seorang tersebut bisa menirukan apa yang dilakukan oleh objek yang diperhatikannya, misalnya saja menguap.

Walaupun ditemukan dalam penelitian baru bahwa menularnya menguap dari orang memiliki kecenderungan bervariasi antar individu, menyebutkan bahwa hal itu stabil sepanjang waktu seperti  sesi pengukuran dan juga tidak berkorelasi dengan skor empati.

Selain itu, terdapat echophenomena, termasuk menguap menular, hal ini  dihasilkan secara otomatis oleh mekanisme pelepasan etologis yang bertanggung jawab untuk memicu tindakan motorik stereotip. Itu berkaitan dengan rangsangan motorik kortikal walaupun pada setiap individu berbeda-beda. Echophenomena juga terdapat pada sindrom Tourette, dan juga kondisi lain, termasuk epilepsi dan autisme.

Terdapat satu perilaku pemberian stimulasi magnetik transkanial (transcranial magnetic stimulation/TMS) eksternal, memungkinkan untuk meningkatkan "rangsangan" di korteks motor sehingga ada kecenderungan orang menularkan menguap. Jadi, ketika aliran listrik diberikan sebagai stimulus terarah maka kecenderungan seseorang untuk menguap juga meningkat.

TIKA AYU

Baca: Menguap yang Menular Bisa Juga Terjadi pada Hewan

 








Syabda Perkasa Belawa Kecelakaan di Tol, Sopir Diduga Mengantuk

2 hari lalu

Kondisi kendaraan yang ditumpangi atlet badminton Syabda Perkasa Belawa setelah mengalami kecelakaan di Tol Pemalang KM 315 pada Senin, 20 Maret 2023. Dok Polisi
Syabda Perkasa Belawa Kecelakaan di Tol, Sopir Diduga Mengantuk

Polisi menduka kecelakaan yang menewaskan Syabda Perkasa Belawa disebabkan sopir mengantuk atau dikenal mengalami microsleep saat mengemudi.


5 Gejala Tumor Otak yang Tidak Biasa

3 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
5 Gejala Tumor Otak yang Tidak Biasa

Tak hanya sakit kepala, pingsan, dan muntah, berikut lima tanda tak umum tumor otak.


Sering Tak Terdeteksi, Masalah Berikut Bisa Jadi Tanda Demensia

4 hari lalu

ilustrasi demensia (pixabay.com)
Sering Tak Terdeteksi, Masalah Berikut Bisa Jadi Tanda Demensia

Tak seperti anggapan orang, demensia tak terkait usia. Karena itulah penting untuk mengidentifikasi kondisi otak dan mengenali tanda-tandanya.


Terapi Musik Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Terapi Musik Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Terapi musik bermanfaat untuk meningkatkan kesenangan.


Serba-serbi Sindrom Joubert, Kelainan pada Otak yang Menyebabkan Kesulitan Koordinasi Gerakan Tubuh

7 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Serba-serbi Sindrom Joubert, Kelainan pada Otak yang Menyebabkan Kesulitan Koordinasi Gerakan Tubuh

Sebagian besar pengidap sindrom Joubert memiliki tonus otot yang rendah (hipotonia) pada masa bayi yang menyebabkan kesulitan mengoordinasikan gerakan (ataksia).


Ini Penyebab dan Gejala FOMO

7 hari lalu

Ilustrasi remaja gaul. Shutterstock
Ini Penyebab dan Gejala FOMO

Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.


Game Asah Otak, Apakah Mempengaruhi IQ?

8 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
Game Asah Otak, Apakah Mempengaruhi IQ?

Berikut empat game Android yang menghibur untuk asah otak atau IQ


Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

9 hari lalu

Mahasiswa ini Hasilkan Jutaan Rupiah dari CacingDalam industri farmasi cacing banyak digunakan sebagai bahan obat dan bahan kosmetik. Bahkan permintaan akan cacing tanah terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah besar. Namun, ketersediaan cacing tanah masih terbatas dengan harga relatif mahal karena belum banyak yang melakukan budidaya.(Komunika Online)
Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.


Headphone Bone Conduction dan Penyuara Telinga Biasa, Apa Perbedaan Kelebihan dan Kekurangannya?

10 hari lalu

Ilustrasi wanita pakai headphone. Unsplash.com/Mika Baumeister
Headphone Bone Conduction dan Penyuara Telinga Biasa, Apa Perbedaan Kelebihan dan Kekurangannya?

Headphone bone conduction jenis teknologi penyuara telinga yang mengandalkan konduksi tulang untuk mengirimkan transmisi suara


4 Langkah Cegah Pikun Sejak Masih Muda

14 hari lalu

Olahraga Permainan Mencegah Kepikunan
4 Langkah Cegah Pikun Sejak Masih Muda

Pikun bisa terjadi bila Anda tidak melatih otak Anda sejak usia muda