TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang masih sering melupakan dana darurat. Kurangnya literasi keuangan menjadikan minimnya pengetahuan tentang dana darurat. Padahal, dana darurat adalah fondasi utama dalam membangun finansial yang kuat.
Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dulu apa arti dari dana darurat dari pandangan perencana keuangan. Financial Planner Finansialku, Rista Zwestika, mengungkapkan dana darurat adalah dana cadangan atau antisipasi untuk pengeluaran yang tak terduga.
Manfaat dana darurat banyak sekali, di antaranya berguna ketika Anda atau anggota keluarga jatuh sakit, memperbaiki gawai yang rusak, bahkan bisa menjadi dana cadangan saat kehilangan pendapatan. Berapa jumlah ideal dana darurat?
Setiap orang memiliki besaran dana darurat yang berbeda, tergantung pada berapa banyak pengeluaran setiap bulan dan orang yang ditanggung. Untuk lebih mudahnya, Rista memberikan patokan dana darurat sebagai berikut.
Jika belum menikah, maka dana darurat yang harus kamu penuhi adalah enam kali pengeluaran per bulan. Jika sudah menikah tetapi belum punya anak, siapkan dana darurat sebesar sembilan kali pengeluaran per bulan. Berbeda jika sudah berkeluarga dan mempunyai anak, setidaknya harus punya dana cadangan minimal 12 kali pengeluaran per bulan. Jumlah tersebut dapat dipenuhi dengan mencicilnya sedikit demi sedikit setiap bulan.
Selain itu, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat menabung untuk dana darurat. Pertama, selalu revisi besaran dana sesuai dengan kenaikan status, jumlah pendapatan, serta jumlah pengeluaran setiap bulan. Mungkin di awal Anda telah menghitung estimasi total dana darurat yang harus dikumpulkan. Tapi jika ternyata di tengah perjalanan mengalami perubahan, maka otomatis jumlah dana darurat juga akan berubah.
Kedua, instrumen atau tempat menyimpan dana darurat harus bersifat AMAL atau Aman, Mudah diakses, dan Likuid. Ketiga, pilih instrumen yang tepat. Ada berbagai cara menyimpan dana darurat. Pastikan memilih jasa atau produk keuangan yang cocok untuk menyimpan dana darurat.
Baca juga: Perlunya Punya Dana Darurat di Masa Pandemi